nusabali

OPD Ramai-ramai Kumpulkan Batu Permata untuk Dipendem

Jelang Pamelaspasan Patung Wisnu Murti di Catus Pata Kediri, Tabanan

  • www.nusabali.com-opd-ramai-ramai-kumpulkan-batu-permata-untuk-dipendem

Batu permata yang terkumpul disimpan di empat wadah khusus, dan akan dipendem di Patung Wisnu Murti saat upacara melaspas. Tujuannya supaya patung menjadi mataksu.

TABANAN, NusaBali
Ada yang beda jelang upacara pamelaspasan Patung Wisnu Murti di Catus Pata Kediri, Tabanan pada Sukra Pon Julungwangi, Jumat (23/12) besok bertepatan dengan Tilem Kanem. Seluruh jajaran di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Tabanan mengumpulkan batu permata. Batu permata dari berbagai jenis tersebut akan dipendem saat upacara melaspas. Sudah ada ratusan butir batu permata terkumpul, dan sudah diletakkan di empat wadah khusus.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan Gede Susila mengatakan, pengumpulan batu permata yang dilakukan ini adalah gagasan dari Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Batu permata akan dipendem di Patung Wisnu Murti saat upacara melaspas, dengan tujuan supaya patung menjadi mataksu untuk menjaga Tabanan tetap rahayu. “Jadi yang mengumpulkan ini seluruh perangkat daerah Tabanan, tapi tidak diwajibkan melainkan dikumpulkan seikhlasnya,” ujar Sekda Susila, Rabu (21/12).

Dikatakannya, batu permata yang dikumpulkan jenisnya tak dikhususkan. Bahkan tak harus yang mahal. “Jadi apa yang dimiliki itu dikumpulkan. Ada yang punya mirah, batu akik, bisa dikumpulkan. Tak harus yang mahal, namun menjadi keyakinan diri bahwa itu baik untuk mendem daging bersama-sama di Patung Wisnu Murti,” kata Sekda Susila.

Menurutnya pengumpulan batu permata ini tak hanya dilakukan oleh OPD saja, tetapi masyarakat yang berkeinginan ikut mendem batu permata pun dipersilakan.

“Sekarang batu permata yang terkumpul sudah disimpan, dikoordinir oleh Kepala Dinas PUPRPKP. Jumlahnya sudah ratusan butir yang terkumpul,” imbuh Sekda Susila.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedy Darmasaputra, mengatakan batu permata yang terkumpul sudah disimpan di empat wadah khusus yang terbuat dari keramik dan gerabah. “Kenapa empat wadah, karena sesuai dengan arah penjuru mata angin, yakni, Barat, Timur, Utara, dan Selatan,” katanya.

Terkait jumlah pasti batu permata yang terkumpul, Dedy Darmasaputra tak sempat menghitung. Karena siapapun yang berkontribusi akan diterima. “Yang penting empat wadah ini berisi semuanya,” ucap Dedy Darmasaputra.

Sementara saat upacara pamelaspasan yang digelar pada Sukra Pon Julungwangi, Jumat besok, akan ada pengaturan lalulintas. Ruas Jalan Thamrin Kediri dari arah utara menuju selatan (Tanah Lot) akan ditutup total. Sebab khusus pada badan jalan di sisi timurnya akan dipasang tenda pawedan, dan badan jalan di sisi baratnya akan dikosongkan untuk kegiatan ngelawang Okokan Nangkluk Merana.

“Yang direkayasa hanya di Jalan Thamrin menuju Tanah Lot, diarahkan ke Jalan Bawean (pasar hewan). Kalau untuk jalur dari arah Timur dan Barat (Bypass) diusahakan masih tetap bisa dilintasi, karena itu jalur lumayan padat,” kata Kepala Dinas Perhubungan Tabanan I Made Murdika.

Dikatakannya, dalam pelaksanaan pengaturan lalulintas ini diterjunkan 30 personel, dibantu dari Lantas Polres Tabanan. “Khusus jalan yang ditutup total akan dimulai Jumat pagi saat pemasangan tenda,” tegas Murdika.

Terpisah, Bendesa Adat Kediri Ida Bagus Ketut Arsana, menambahkan selain pamelaspasan juga akan ada kegiatan Ngelawang Okokan Nangluk Merana. “Untuk Ngelawang Okokan dilakukan oleh satu barung, itu personelnya 100 orang digabung dari 6 banjar yang ada di wilayah Desa Adat Kediri. Kolaborasi okokan, blaganjur, dan kendang jadi satu karena tempat tidak mengizinkan, lantaran lokasi untuk pamiyosan Ratu Peranda dan tempat undangan,” tuturnya.

Disebutkan untuk kegiatan Ngelawang Okokan ini mengambil start dari Banjar Puseh menuju Patung Wisnu Murti. “Jadi sebelum upacara pamelaspasan sudah standby di Catus Pata, sekalian ikut menyaksikan upacara pamelaspasan,” kata Ida Bagus Arsana.

Pembangunan dan penataan Patung Wisnu Murti tersebut pagu anggarannya mencapai Rp 1,4 miliar, dengan nilai kontrak Rp 1,1 miliar lebih dimenangkan oleh CV Yudha Utama.

Patung digarap oleh I Nyoman Sudarwa, pematung asal Banjar Penarukan Kelod, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. *des

Komentar