nusabali

Layanan KK di Disdukcapil Tabanan Terganggu Jaringan

  • www.nusabali.com-layanan-kk-di-disdukcapil-tabanan-terganggu-jaringan

TABANAN, NusaBali
Pemohon Kartu Keluarga (KK) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tabanan, membeludak.

Sehari, rata-rata pemohon mencapai 200-300 orang. Hanya saja di tengah ramainya pelayanan itu, justru jaringan tak maksimal. Dampaknya pemohon harus menunggu sedikit lebih lama. Jaringan untuk mengurus KK ini langsung terkoneksi ke Ditjen Dukcapil atau sistem digitalisasi yang digunakan agar pelayanan Diukcapil dapat terkoneksi daring secara nasional. Karena digunakan seluruh Indonesia inilah, maka jaringan tidak maksimal.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Tabanan I Wayan Januada mengatakan layananan terganggu biasanya mulai siang dari jam 11.00 Wita. Pelayanan KK menggunakan jaringan saat sertifikasi penandatangan barkocode. "Apabila jaringan terganggu maka sertifikasi penandatangan barkocode melambat karena kita gunakan jaringan pusat lagian kita juga sudah SIAK terpusat. Mungkin karena digunakam seluruh Indonesia sehingga melambat," jelasnya, Rabu (21/12).

Kata dia, dampak dari jaringan ini membuat layanan kepengurusan KK sedikit melambat. Artinya ketika masyarakat datang ke kantor harus menunggu sedikit lebih lama. "Kita bisa melayani berapa pun yang datang ke kantor sampai pemohon habis. Kita tidak sampai menunda esok harinya. Namun karena jaringan melambat masyarakat harus menunggu sedikit lebih lama," akunya.

Menurut dia, tingginya akan pemohon KK ini karena masyarakat ingin KK baru yang sudah berisi barcode. Untuk itu masyarakat menginginkan memperbaharui KK mereka sekaligus uptade data keluarga baru. "Masyarakat yang ingin membuat KK baru biasanya datang ke kantor, kemudian ketika hasil sudah selesai akan dikirim melalui PDF dan masyarakat yang cetak sendiri," tegasnya.

Terkait kendala jaringan ini, Januada menyebut tidak bisa dibuatkan jaringan baru. Karena sistem SIAK semua langsung terkoneksi ke pusat. "Palingan kita hanya koordinasi saja ketika jaringan lambat karena sekarang semua ada di pusat," katanya.

Di sisi lain, selain KK untuk saat ini pemohon KTP juga banyak. Karena libur sekolah siswa yang usianya sudah 17 tahun makin banyak membuat KTP. Sehari, pemohon layanan KTP bervariasi. Untuk rekaman rata-rata perhari 30 - 40 orang, sedangkan cetak rata-rata 100-150 orang. "Blangko KTP saat ini masih sedikit," tandas Januada. *des

Komentar