nusabali

Siswa Antusias Ikuti Pasraman Kilat

  • www.nusabali.com-siswa-antusias-ikuti-pasraman-kilat

DENPASAR, NusaBali
Ratusan siswa SMA Negeri 1 Denpasar antusias mengikuti pasraman kilat di sekolah berlokasi di Jalan Kamboja Nomor 4 Dangin Puri Kangin, Denpasar, Rabu (21/12).

Pasraman kilat yang diikuti seluruh siswa kelas X berlangsung selama tiga hari, 21-23 Desember 2022.  Kepala Sekolah SMAN 1 Denpasar, Made Rida SPd MPd, menyampaikan pasraman kilat yang dilakukan setiap tahun di sekolahnya kembali bisa dilaksanakan setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19. Kegiatan yang diikuti 525 siswa diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa.

"Dalam perkembangan modern banyak sekali hal-hal yang kurang baik dilakukan siswa seperti trek-trekan, begadang, dan hal-hal yang kurang kondusif. Sehingga untuk mengarahkan mereka perlu dilakukan pasraman kilat seperti ini," ujarnya ditemui seusai membuka pasraman kilat.

Dia menambahkan, SMAN 1 Denpasar sebagai salah satu sekolah penggerak, menjadikan pasraman kilat sebagai langkah membentuk karakter siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila, yang salah satu ciri utamanya adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Bukan hanya siswa beragama Hindu yang mengikuti pasraman kilat di SMAN 1 Denpasar, melainkan siswa beragama non Hindu juga dilibatkan. Pada hari pertama pasraman kilat, mereka difasilitasi dengan mendatangkan penceramah dari agama masing-masing.

Sementara pada hari kedua, terdapat beberapa kegiatan budaya Bali yang dapat diikuti seluruh siswa dari seluruh agama. Seperti misalnya kelas yoga, menulis aksara Bali, dan tari Bali. Sementara hari terakhir pasraman kilat di SMAN 1 Denpasar akan diisi dengan persembahyangan Tilem bersama.

Made Rida mengatakan selama ini kegiatan budaya Bali cukup digemari oleh siswa non Hindu/Bali. Semisal sebelumnya ketika sekolah mengadakan proyek sekolah penggerak berbasis budaya Bali, mendapat antusiasme dari banyak siswa non Hindu/Bali.  "Malah banyak anak-anak di luar Hindu ikut buat penjor, ikut buat gebogan, buat pesantian, termasuk juga kegiatan tari Bali.  Dan mereka mampu menarikan dengan baik dan benar," kata Made Rida.

Untuk siswa Hindu Made Rida berharap kegiatan pasraman kilat ini bisa menjadi bekal menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan yang segera datang. Siswa dapat mengimplementasikan apa yang didapat selama mengikuti pasraman kilat memaknai hari suci agama Hindu.

Salah satu siswa Anak Agung Ngurah Bagus Pratyusa Sedana, 15, mengatakan mendapat manfaat dari kegiatan pasraman kilat. Dari ceramah agama Hindu yang diberikan memberikan wawasan baru terkait makna di balik ritual keagamaan yang dilakukannya selama ini.

"Pada umumnya kalau kita mempelajari agama (Hindu) hal-hal yang dipelajari biasanya bagaimana kita menyembah diri kepada Tuhan, jarang tentang etika," tambah siswa kelas X4 yang mengaku pertama kali mengikuti kegiatan pasraman kilat.

Bagus Pratyusa yang menekuni yoga sejak SD menyebut apa yang didapat di pasraman dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kegiatan yoga yang menurutnya dapat membuat pikiran lebih tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. *cr78

Komentar