nusabali

Trilogi Pergerakan Bergema di Pengukuhan Puskor Hindunesia

  • www.nusabali.com-trilogi-pergerakan-bergema-di-pengukuhan-puskor-hindunesia

AMLAPURA, NusaBali
Amanat trilogi pergerakan bergema di acara pengukuhan Dewan Koordinator Nasional Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) masa bakti 2022-2027, di Bale Pesandekan Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (11/12).

Pendiri Dewan Koordinasi Nasional Puskor Hindu Indonesia I Nyoman Wiastra yang mengukuhkan kepengurusan itu, disertai pembacaan sumpah jabatan Sapta Prasetya Dharma.

Sedangkan Dewan Penasihat Tjokorda Raka Kerthiyasa yang membacakan kepengurusan. Sebelum pelantikan didahului upacara majaya-jaya di Pura Penataran Agung Besakih. Upacara ini dipuput Ida Pedanda Gede Rai Putra Keniten dari Geria Gede Bakas, Banjar Kawan, Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.

Ketua Umum Ida Bagus Ketut Susena mengatakan, pengukuhan pengurus tersebut sebagai bentuk komitmen untuk bersiap melayani umat sedharma se-nusantara, berdasarkan asas trilogi pergerakan, bidang kemanusiaan, pendampingan hukum, penguatan ekonomi, penguatan sradha bakti, yang berpijak kepada kearifan lokal.

Pergerakan lainnya, meningkatkan sumber daya manusia untuk penguatan ekonomi, juga melestarikan tradisi. “Paling penting program jangka pendek menuntaskan data base untuk memetakan semua potensi,” kata Ida Bagus Susena.

Menyinggung tahun 2023 menyongsong tahun politik, menurut Ida Bagus Susena, tetap ambil bagian dalam takaran politik kebenaran yang mengedukasi masyarakat, dilandasi kejujuran.

Tjokorda Raka Kerthiyasa mengingatkan, salah satu program kerjanya memediasi umat sedharma dengan kelompok sampradaya agar tidak terjadi benturan. "Perbedaan itu sebenarnya bukan hal yang baru, sejak dulu zaman ada sekte-sekte juga terjadi perbedaan, sehingga memberikan inspirasi kami untuk berupaya mampu merangkul semua lapisan masyarakat Hindu,” ujarnya.

Tjokorda Raka Kerthiyasa juga berupaya mencari tahu sumber konflik itu, sehingga pada akhirnya menjadi damai, ke depan jadi contoh umat sedharma yang hidup berbaur.

“Terpenting lagi lembaga ini agar terus bergema, tersosialisasi se-nusantara,” harapnya. Acara ditandai penyerahan Bendera Dewan Koordinasi Nasional Pusat Koordinasi Hindu Indonesia dari Dewan Penasihat Tjokorda Raka Kerthiayasa kepada Ketua Umum Ida Bagus Ketut Susena.

Susunan kepengurusannya, Dewan Penasihat: Tjokorda Raka Kerthiyasa, Sayu Ketut Sutrisna Dewi, I Gusti Ketut Gede Suena, Miswanto, Ida Bagus Carma, Prof Dr IBG Yudha Triguna, I Wayan Absir, Walter S Penyang, I Gusti Agung Eka Teja Kusuma, dan Anak Agung Ngurah Kakarsana.

Pengurus harian:
Ketua Umum Ida Bagus Ketut Susena, Wakil Ketua Umum I Ida Made Sugata, Wakil Ketua Umum II I Wayan Adi Parta, Wakil Ketua Umum III I Wayan Muka, Wakil Ketua Umum IV I Putu Gede Mudarsa, Wakil Ketua Umum V I Gusti Agung Paramitha, Wakil Ketua Umum VI Suriadi Darmoko, Wakil Ketua Umum VII Ida I Dewa Ayu Yayati Wilya Dewi dan Wakil Ketua Umum VIIII Dewa Putu Sudarsana.

Sekretaris Jenderal Anak Agung Gde Agung, Wasekjen I Kasmadi, Wasekjen II Ni Komang Mila Rani, Wasekjen III I Wayan Wiana.

Bendahara Umum I Nyoman Sumertha, Wabendum I I Wayan Sumerta, Wabendum II Ida Bagus Putu Adi Prasada, Wabendum III I Ketut Jati, kemudian dilengkapi koordinator bidang. *k16

Komentar