nusabali

Kendalikan Inflasi Pangan, BI - Pemprov Bali dan Nusra Gelar GNPIP

  • www.nusabali.com-kendalikan-inflasi-pangan-bi-pemprov-bali-dan-nusra-gelar-gnpip

DENPASAR,NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, NTB, dan NTT melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bali dan Nusa Tenggara (Bali Nusra).

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hybrid dan dipusatkan di The Laguna, Nusa Dua, Bali. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menyampaikan  pengendalian inflasi di Indonesia dilakukan dari sisi supply dan demand dengan mengedepankan sinergi antar lembaga dengan prinsip gotong royong.

Oleh karena itu, GNPIP hadir untuk mengoptimalkan upaya dan aksi nyata dalam stabilisasi harga pangan dan mendorong produksi guna meningkatkan ketahanan pangan secara terintegrasi serta berdampak nasional.

Kita harus mendorong sinergi pengembangan inovasi dan digitalisasi pertanian seperti yang telah dilakukan oleh TPID Bali Nusra melalui aplikasi B`Pung Petani dalam membangun ketahanan pangan di daerah”, ujar Destry, dalam siaran pers Minggu (11/12).

Disampaikan dampak  dari penguatan sinergi tersebut sudah terasa. Secara nasional inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2022 tercatat sebesar 5,42 persen  (yoy) menurun dari bulan sebelumnya sebesar 5,71 persen (yoy).

Inflasi volatile foods juga turun menjadi sebesar 5,7 persen (yoy) dari puncaknya di bulan Juli yang sekitar 12 persen. Inflasi inti juga mulai stabil di level 3,30 persen  (yoy) dari bulan lalu yang sebesar 3,31 persen (yoy).

Destry menambahkan dengan  berbagai kebijakan dan penguatan sinergi, maka tekanan inflasi akan terkendali dan berada di rentang sasaran 3,0±1 persen  pada 2023, dan 2,5±1 persen pada 2024, dengan inflasi inti akan berada di rentang sasaran lebih awal pada paruh pertama 2023.

Sejalan dengan hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya juga  menyampaikan pentingnya penguatan sinergi dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi di daerah.

“Salah  satunya melalui pengendalian inflasi pangan. Transformasi ekonomi untuk menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali perlu didukung dengan digitalisasi sumber data agar perumusan program lebih efektif dan terarah,” ujarnya.

Agung Rai Wirajaya mengapresiasi berbagai langkah Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali yang secara gigih mendorong transformasi ekonomi dengan mengaktifkan kembali sektor pertanian, kelautan dan perikanan sebagai implementasi dari visi Pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan  pengendalian inflasi di Bali juga difokuskan pada penguatan sinergi dalam menjaga inflasi volatile food (VF).

Dikatakan Gubernur Koster, dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi (HLM TPID)  pada Agustus 2022, Provinsi Bali telah mencanangkan GNPIP melalui beberapa program strategis.  Diantaranya  gerakan tanam cabai “Merdeka 77.000” yang diserahkan kepada Bupati/Walikota se-Bali serta penandatanganan deklarasi dukungan Kerja sama Antar Daerah (KAD) oleh Bupati/Walikota se-Bali guna menjaga stabilitas harga pangan.

“Ke depan, TPID Provinsi Bali akan terus bersinergi dengan seluruh stakeholders untuk menjaga inflasi Provinsi Bali agar dapat kembali ke sasaran yang ditetapkan”, tutup Koster. *k17

Komentar