nusabali

Lokabhara VI Polres Badung Lombakan 4 Materi Kepramukaan

  • www.nusabali.com-lokabhara-vi-polres-badung-lombakan-4-materi-kepramukaan

MANGUPURA, NusaBali.com – Lomba Saka Pramuka Bhayangkara (Lokabhara) Polres Badung kembali diadakan untuk keenam kalinya pada Sabtu (10/12/2022) setelah vakum selama dua tahun terakhir.

Perhelatan kepramukaan bagi Gerakan Pramuka se-Sarbagita tersebut dibuka langsung oleh Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes di halaman Mapolres Badung, Jalan Kebo Iwa nomor 1 Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung.

Digelar selama dua hari hingga Minggu (11/12/2022), Lokabhara VI ini diikuti oleh Gerakan Pramuka dari tingkat Siaga (SD), Penggalang (SMP), dan tingkat Penegak (SMA).

Selain dari kawasan Sarbagita terdapat pula beberapa perwakilan dari Gerakan Pramuka Kabupaten Buleleng.

“Tahun ini mengambil tema Bhandawa Natya. Bagi saya tema ini sangat relevan karena mengajak kita semua untuk menjaga persaudaraan dan meningkatkan kreativitas sebagai individu Pancasila,” kata AKBP Leo usai membuka Lokabhara VI.

Bhandawa Natya sendiri memiliki makna dan dorongan untuk mewujudkan rasa persaudaraan. Di mana dalam suasana persaudaraan ini harus diutamakan kreativitas dan sportivitas dalam diri.

Selama dua hari, puluhan anggota Gerakan Pramuka dari berbagai tingkatan ini diuji keterampilan mereka dalam empat materi. Pertama adalah materi Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB). Kemudian, ada materi Lomba Ketangkasan Baris Berbaris Tongkat (LKBBT).

Selanjutnya, pada dua materi lainnya terdapat materi Lomba Senam Pramuka dan Lomba Miniatur Pionering.

AKBP Leo berharap melalui giat asah ketangkasan ini, Gerakan Pramuka mampu menjadi wadah bagi penggemblengan generasi muda yang berkarakter kuat.

Oleh karena itu, dapat dihasilkan generasi muda yang tangguh dari efek negatif globalisasi yakni denasionalisasi alias meredupnya rasa nasionalisme. Generasi muda yang tanggung akan mampu menjaga keutuhan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Jiwa nasionalisme harus diperkukuh, jangan sampai luntur. Pendahulu kita telah meletakkan dasar yang kuat dari keanekaragaman ini kita tetap satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air, Indonesia,” tandas AKBP Leo. *rat

Komentar