nusabali

Perajin Tahu-Tempe Harus Ikut Koperasi

  • www.nusabali.com-perajin-tahu-tempe-harus-ikut-koperasi

Syarat yang ditentukan oleh Pemerintah bila ingin dapat subsidi kedelai

JAKARTA, NusaBali
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi meminta para perajin tahu dan tempe jadi anggota koperasi agar bisa mendapatkan subsidi kedelai dari pemerintah.

Dengan jadi anggota koperasi, nantinya data para perajin tahu dan tempe bisa segera divalidasi sehingga bantuan subsidi kedelai bisa langsung disalurkan.

"Mereka yang mau subsidi justru harus masuk ke koperasi-koperasi, terus koperasinya ke kita. Nanti ada validasinya, kalau enggak masuk koperasi saya tahunya dia perajin tahu dan tempe dari mana kalau enggak dari teman-teman asosiasi," ujarnya saat meninjau kebutuhan pokok di ritel Hypermart Puri Indah Jakarta, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (8/12).

Dia menjelaskan subsidi kedelai yang diberikan pemerintah merupakan subsidi pengganti selisih harga sebesar Rp 1.000 per kilogram melalui Perum Bulog.

"Misalnya nanti Bulog kan mau impor dari luar, nah harga beli Bulog Rp 11.000 per kilogram, tapi nanti Bulog jual ke semua pedagang atau perajin tahu dan tempe sebesar Rp 10.000. Kalau Bulog belinya Rp 12.000, akan dijual Rp 11.000. Subsidinya langsung, enggak pilih-pilih," jelas dia.

Adapun sebelumnya, para pengecer, distributor dan agen kedelai meminta pemerintah untuk bertindak adil dalam pemberian subsidi kedelai, yang selama ini dilakukan melalui Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

Teguh, salah satu penyalur kedelai wilayah Jakarta mengatakan, penyaluran yang dilakukan lewat Gapoktindo berpotensi membuat penyelewengan kuota subsidi kedelai yang dapat merugikan masyarakat sebagai pembeli.

"Kita berharap semua pedagang di level tengah seperti pengecer, penyalur dan agen juga dapat menyalurkan subsidi yang sama. Bukan hanya disalurkan ke Gakoptindo saja," ujar Teguh dalam siaran persnya, Selasa (22/11).

Terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan impor kedelai untuk produsen tahu dan tempe akan tiba akhir Desember ini. Pasalnya, butuh waktu setidaknya 45 hari untuk mengirimkan kedelai dari Amerika Serikat (AS). Impor ini pun disebut telah dilakukan melalui Bulog.

"Karena jauh dari Amerika sana butuh waktu 45 hari kan, jadi diperkirakan Desember akhir, Januari awal sudah normal harganya," ucap Zulhas di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis (8/11).

Ia pun mengakui saat ini harga kedelai di pasar terbilang mahal sebab masih menggunakan impor yang lalu dan stoknya makin menipis.

Zulhas memaparkan harga kedelai berkisar di Rp13 ribu-Rp14 ribu. Nantinya, usai impor kedelai datang, harga itu akan ditekan jadi Rp11 ribu. "Termasuk subsidinya seribu. Mudah-mudahan dengan (impor) itu harga akan turun," ucapnya. *

Komentar