nusabali

Serati Wajib Tahu Makna Banten

  • www.nusabali.com-serati-wajib-tahu-makna-banten

AMLAPURA, NusaBali
Desa Adat Pura, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem bersinergi dengan PHDI Selat dan Kantor Kementerian Agama Karangasem, menggelar pelatihan serati banten.

20 krama istri ambil bagian mendapatkan pelatihan memulai dari matetuwesan dan metanding. Mereka juga wajib tahu tentang makna banten.

Ketua PHDI Selat Jro Mangku Wayan Sudana memaparkan hal itu di Bale Desa Adat Pura, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Rabu (7/12). Kata dia, krama sangat penting mengetahui esensi atau makna banten. Selama ini terkesan serati hanya mampu menata atau nanding banten, tetapi tujuannya belum banyak yang memahami.

Jro Mangku Wayan Sudana menambahkan, pelatihan tidak hanya bertujuan praktik menata banten, namun diawali matetuwesan. Saat matetuwesan mesti dijiwai dengan perasan tulus, riang, dan menyenangkan, serta tutur kata santun.

Sebab, di tengah menata upakara, untuk keperluan upacara, mesti dari awal pembuatannya melalui perasaan hati yang suci. Bagi krama yang di rumah tangga memiliki persoalan, atau tidak enak badan sebaiknya, saat itu mengurungkan niatnya ngayah. Sebab, perasaan kurang enak bisa terbawa saat ngayah, padahal ngayah untuk menata banten keperluan upacara.

Dalam menata banten kemarin, dapat materi menata banten canang, di mata Jro Mangku Wayan Sudana, canang bermakna, tujuan yang indah, yang merupakan persembahan terkecil. Banten sasayut, bertujuan untuk memohon karahayauan, banten pejati sebagai lambang tri dasa sakti, atau 13 kemahakuasaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. "Makanya di banten pejati berisi 13 daksina, itu lambang dari 13 kemahakuaasan Ida Sang Hyang Widhi Wasa," jelasnya.

Sedangkan krama istri selama ini telah terbiasa menata banten pejati, hanya saja, makna dari banten itu banyak kurang paham, "Di sinilah pentingnya mengikuti pelatihan praktek menata banten, sehingga krama istri memahami antara praktek dengan makannya," tambahnya.

Nara sumber lain dari penyuluh Agama Hindu Kementerian Agama Karangasem I Gusti Ngurah Ananjaya, berharap krama istri yang dapat materi selama pelatihan, bisa menyebarluaskan materi ini kepada krama istri lain. Warga dari Desa Adat Santhi, Desa/Kecamatan Selat, Karangasem ini mengaku terus memperbanyak menggelar pelatihan praktek menata banten, bekerjasama dengan desa adat dan PHDI kecamatan.*k16

Komentar