nusabali

Cuaca Tak Menentu, Produksi Cengkih Turun

  • www.nusabali.com-cuaca-tak-menentu-produksi-cengkih-turun

SINGARAJA, NusaBali
Produksi cengkih di Buleleng diprediksi akan mengalami penurunan pada musim panen tahun 2022.

Hal tersebut dipicu oleh cuaca yang tidak menentu sepanjang tahun 2022. Curah hujan yang tidak merata di lokus-lokus perkebunan cengkih di Buleleng mengakibatkan produksi cengkih tiap pohon tidak optimal.


Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Buleleng Made Agus Adnyana, Kamis (7/12), menerangkan dampak musim hujan yang tidak merata dengan kurun waktu lebih lama, membuat tanaman cengkih tidak dapat berproduksi maksimal. Penyerbukan bunga menjadi buah gagal karena guyuran air hujan.

“Tahun ini tidak merata produksinya, secara umum produksi cengkih akan ada penurunan dibandingkan tahun lalu, karena curah anomali iklim tahun ini,” ucap Adnyana.

Meskipun belum mengantongi data yang pasti karena panen petani cengkih belum merata, namun diyakini olehnya akan ada penurunan produksi. Dampak cuaca, membuat tanaman cengkih tahun ini mengalami penurunan hingga 50 persen dari panen normal. Adnyana menyebut penurunan produksi pada komoditas tanaman perkebunan tidak hanya terjadi pada cengkih, tetapi juga tanaman keras jenis lainnya seperti kopi dan juga kakao.

Namun ada kabar gembira untuk petani cengkih karena  harga jual cengkih kering di pasaran cukup tinggi. Harga cengkih berkisaran Rp 125.000 - Rp 130.000/kg. Produksi cengkih di Buleleng juga mengalami penurunan produksi di tahun 2021. Jika dibandingkan dengan produksi cengkih tahun 2020, produktivitas tanaman cengkih rata-rata mengalami penurunan hingga 30 persen. Pada tahun 2020 lalu dari luas lahan cengkih 7.793 hektare, berproduksi 3.184 ton atau 408 kg/hektare. Sedangkan pada tahun 2021 dengan luas lahan 7.763 hektar hanya dapat berproduksi 2.288 ton dengan rata-rata produksi 295 kg/hektare.*k23

Komentar