nusabali

Beli Solar, Truk Antre Berjam-jam

  • www.nusabali.com-beli-solar-truk-antre-berjam-jam

BANGLI, NusaBali
Minimnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar mengharuskan supir truk antre berjam-Jam untuk dapat membeli solar.

Seperti yang terpantau di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli, Selasa (6/12).

Kendaraan pun sampai mengular sekitar dua kilometer. Pantauan di lapangan, puluhan kendaraan seperti truk pengangkut barang, truk pengangkut sampah hingga bus Damri antre untuk mendapatkan solar. Di Bangli hanya beberapa SPBU yang menyediakan atau menjual solar. Namun hingga Selasa siang pasokan solar baru tersedia di SPBU Sekardadi.

Salah seorang supir truk, Gobing mengatakan jika sejak 3 hari terakhir dirinya tidak dapat membeli solar. Supir pengangkut material bangunan ini sudah keliling ke beberapa SPBU untuk mendapatkan solar, tetapi hasilnya nihil. "Sudah seminggu terakhir solar tidak lancar pasokannya," ungkapnya.

Dia mendapatkan informasi jika di salah satu SPBU di wilayah Tampaksiring, Gianyar akan mendapat pasokan solar. Mendapat informasi itu dirinya langsung menuju ke lokasi. Bahkan dirinya sudah menunggu sejak pukul 06.00 wita. "Kami sudah menunggu di sana tapi tidak kunjung datang kiriman solar. Kemudian ada info di Sekardadi sudah ada pasokan solarnya. Maka kami langsung ke Sekardadi," ujarnya.

Sesampai di Sekardadi, dia harus antre cukup lama. Disebutkan, jika antrean sampai 2 kilometer. "Kami sampai di sini (Sekardadi) pukul 14.00 wita. Tapi sampai sore ini antrean belum habis. Kami tidak yakin kebagian solar," sebutnya.

Supir asal Bangli ini mengaku selama tidak dapat membeli solar, maka tidak ada pemasukan. Sementara penghasilan hanya dari supir truk material saja. Pihaknya berharap pasokan solar lancar, terlebih lagi harga sudah naik. "Kami masyarakat tidak bisa berbuat banyak. Harga solar naik harapan solar gampang dicari," kata Pak Gobing. Jika dirinya menggunakan bahan bakar lain seperti dexlite harga terlalu mahal, sehingga tidak akan menutup dari pendapatan per hari.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, Putu Ganda Wijaya menyebutkan jika layanan angkutan sampah masih berjalan. Namun untuk layanan Rabu (6/12) pihaknya masih antre untuk mendapatkan solar. "Staf kami antre untuk mendapatkan solar. Jika kendaraan sudah terisi, tentu layanan dapat berjalan," jelasnya. Menurut Putu Ganda, dalam sehari setidaknya dibutuhkan 377 liter solar untuk layanan angkutan sampah. Jumlah tersebut untuk 15 unit truk.

Disisi lain, Polsek Kintamani menerjunkan anggota untuk melakukan pengawasan di SPBU Sekardadi. Kata Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto SH MH, pihaknya rutin memantau SPBU. Seperti halnya di SPBU Sekardadi, yang notabene terjadi antrean kendaraan untuk membeli solar. "SPBU yang ada di Kintamani hanya beberapa yang menyediakan solar salah satunya di Sekardadi. Kami juga telah memantau di lokasi lain seperti di Batur dan Catur. Untuk di Batur memang tidak menyediakan solar," imbuhnya.*esa

Komentar