nusabali

Demer Soroti Pembangunan di Bali, Wilayah Utara-Selatan Harus Seimbang

  • www.nusabali.com-demer-soroti-pembangunan-di-bali-wilayah-utara-selatan-harus-seimbang

JAKARTA, NusaBali
Pesatnya pembangunan di wilayah Bali Selatan daripada Bali Utara membuat Anggota Komisi VI DPR RI Gede Sumarjaya Linggih atau biasa disapa Demer khawatir.

Lantaran menimbulkan ketimpangan antara Bali Selatan dan Bali Utara. Demer pun, meminta pemerintah melakukan pembangunan seimbang di dua wilayah tersebut. "Agar pertumbuhan ekonomi bisa merata di Bali. Hal ini seperti dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang memeratakan pembangunan di Indonesia. Beliau membangun dari daerah timur. Lalu membuat jalan tol di Pulau Sumatera," ujar Demer saat Rapat Kerja (Raker) Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Ruang Komisi VI DPR RI, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senin (5/12).

Jalan tol, lanjut Demer, bisa pula dibangun di Pulau Dewata. Misal, jalan tol dari Gilimanuk ke Singaraja. Lanjut ke pantai utara Bali dan menyambung ke Pelabuhan Padang Bai. Dengan begitu, pelabuhan terkonektivitas ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pemerintah bisa pula melakukan pengembangkan pelabuhan laut Celukan Bawang yang dibangun pada zaman Belanda di Buleleng.

"BUMN bisa perbaiki pelabuhan tersebut agar ada pemerataan di Bali. Untuk itu, jangan hanya konsentrasi di selatan saja," tegas Demer.

Bila semua pembangunan di arahkan ke selatan, lanjut Demer, terjadi pertumbuhan tinggi. Pertumbuhan tinggi mengakibatkan inflasi. Dampaknya, harga-harga naik sehingga tidak bisa diikuti pegawai swasta, pekerja serabutan maupun pegawai negeri sipil 2A ke bawah.

Sebab, gaji mereka tidak dapat mengikuti kenaikan-kenaikan harga itu. "Maka akan memarginalkan orang-orang tersebut. Mereka terpaksa menjual tanah atau rumah untuk memenuhi standar hidup," papar Demer.

Gemerlapnya pertumbuhan ekonomi di Bali, akhirnya menghilangkan orang Bali. Kejadian ini, seperti gemerlap Jakarta yang menghilangkan orang Betawi. Di sisi lain, di wilayah Bali Utara, semisal di Kabupaten Buleleng dan Karangasem pertumbuhan ekonominya rendah.

Penyerapan tenaga kerja di sana juga rendah. Ketika itu terjadi akan ada urbanisasi. Saat urbanisasi, mereka meninggalkan desa dan kampungnya sehingga menyebabkan mereka tidak bisa berinteraksi dengan adat dan budaya. Padahal, adat dan budaya sangat melekat di Bali.

Adat dan budaya pun, merupakan kekuatan bagi Pulau Dewata menarik wisatawan untuk datang. "Oleh karenanya, pemerintah perlu segera menyeimbangkan pertumbuhan Bali Selatan dan Utara. Pemerintah bisa menyeimbangkannya dari infrastruktur," jelas Demer. *k22

Komentar