Tempuh 150 Kilometer, 225 Cyclist Bersepeda Sambil Menikmati Keindahan Alam Bali

MANGUPURA, NusaBali.com - ‘Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui’ pepatah tersebut sangat cocok menggambarkan gelaran Pocari Sweat yang bertajuk Pocari Sweat Sport ‘Ride’ Tourism pada Minggu (4/12/2022) pagi.

Bagaimana tidak, Pocari Sweat bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf  RI) kembali berkolaborasi mempromosikan pariwisata melalui olahraga. Pocari Sweat Sport ‘Ride’ Tourism mengajak para cyclist untuk menyusuri jalur wisata yang artinya satu kali melakukan pekerjaan, mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus.

“Alasan Pocari Sweat memilih Pulau Bali sebagai tempat penyelenggaraan event ride tourism pertama adalah karena Bali adalah tempat yang indah dan juga rute-rute yang bisa menyuguhkan sebuah keindahan alam bagi para pesepeda,” ujar Head of Partnership and Event, Gading Santoso Putri, Minggu (4/12/2022). 

Para pesepeda pun saat berhenti di 4 checkpoint mendapat penjelasan dari  road captain dan dari tim Pocari Sweat  mengenai tempat-tempat yang dilalui

Peserta Pocari Sweat Sport ‘Ride’ Tourism diikuti oleh 225 cyclist yang berasal dari 10 provinsi dan tersebar dari 38 kota dan menempuh jarak sekitar 150 kilometer. 

Start  dimulai dari Nusa Dua serta melewati beberapa titik wisata, diantaranya, Desa Wisata Petang, Jembatan Plaga, Taman Wisata Sangeh dengan rincian rute Nusa Dua - Kuta - Tabanan - Badung - Plaga - Ubud - Denpasar - Nusa Dua dan Peloton's Speed yakni 25-30km/h, 31-35km/h, dan 36-40km/h. 

Dalam kesempatan yang sama, Communication Director, Sudarmadi Widodo mengatakan gelaran ini merupakan inisiatif  baru dan diharapkan bisa lebih memberikan semangat kepada para cyclist karena diajak untuk melewati beberapa titik-titik wisata alam yang tentunya sangat menarik dan berkesan. 

“Di samping itu karena jarak yang lumayan jauh, tentu cyclist akan membutuhkan hidrasi yang baik, Pocari Sweat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh yang tepat. Pocari Sweat Sport ‘Ride’ Tourism diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan untuk berolahraga dan membantu mendorong masyarakat menuju hidup lebih sehat dengan menyajikan alam yang kaya akan keindahan serta keanekaragaman Indonesia,” ujar Sudarmadi Widodo yang juga  Corporate Pocari Sweat Sport ‘Ride’ Tourism.

Apresiasi yang diberikan oleh Pocari Sweat kepada peserta adalah dengan memberikan Jersey Sepeda, fasilitas mekanik dan beberapa hadiah dari challenge yang diberikan oleh sponsor. 

Harapan atau output dari penyelenggaraan event ini, kata Head of Partnership and Event, Gading Santoso Putri adalah Bali bisa menjadi salah satu cerita kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Bali bukan hanya sekadar tempat berwisata yang indah tetapi juga tempat berolahraga yang indah dan pastinya Pocari Sweat mendukung kegiatan olahraga dan wisata untuk Indonesia.

“Untuk  tahun 2022 agenda event pocari sweat ride tourism yang bekerjasama langsung dengan Kemenparekraf ini ditutup di Pulau Bali, tidak ada agenda Pocari Sweat ‘Ride’ Tourism di daerah-daerah lain. Namun pada tahun 2023 tidak menutup kemungkinan Pocari Sweat ‘Ride’ Tourism mengadakan event di provinsi lainnya,” ujarnya.

Dalam acara ini dihadiri pula oleh dua atlet sepeda nasional, yakni Ayustina Delia dan Aiman Cahyadi. Serta mendatangkan National Team Coach, Dadang Haris, Actress atau Sport Enthusiast, Soraya Larasati serta influencer lainnya.

Aiman Cahyadi mengatakan rasa syukurnya bisa kembali bersepeda di Bali. Ia melihat para peserta memiliki energi yang luar biasa karena begitu antusiasnya para cyclist yang mengikuti acara ini. Ia juga mengaku disuguhi dengan alam Bali yang begitu indah dan masyarakat sekitar yang menyambut dengan support yang luar biasa.

“Kita pokoknya tetap safety riding yang utama. Kita gowes bareng-bareng have fun saja, sambil kita posting alam Bali di media sosial sebagai bentuk untuk memulihkan pariwisata di pulau Bali,” ujar Aiman Cahyadi.

Selaras dengan hal tersebut, rekan atlet sepeda nasional lainnya, Ayustina Delia membeberkan persiapannya sebelum mengikuti gelaran Pocari Sweat ‘Ride’ Tourism yakni dengan minum air putih serta tidur yang cukup.

“Karena jarak tempuh lumayan jauh yakni 150 km, persiapannya lebih ke minum air putih dan tidur yang cukup lalu juga ada stand-stand tempat pemberhentian jadi tidak ada persiapan yang terlalu signifikan dan kita juga sudah biasa. Dan juga bersepeda di Bali sangat bagus banget karena rute yang kita lalui banyak dan cuacanya juga mendukung, serta pemandangannya bagus,” ujar Ayu.

Soraya Larasati selaku Born to Sweat Athlete juga mengungkapkan pengalaman yang sama saat bersepeda di Pulau Bali.

“Pengalaman yang sangat menarik karena kami disuguhi berbagai keindahan alam yang tentunya sangat berbeda dari biasanya dan ini akan membuat kami lebih menikmati setiap perjalanannya”, ungkap Soraya Larasati selaku Born to Sweat Athlete.

Tak mau ketinggalan, National Team Coach, Dadang Haris yang menuangkan opini dengan gelaran ini mengungkapkan merasa gelaran ini sangat positif dengan mengkombinasikan olahraga dengan berwisata sehingga nantinya olahraga sepeda akan terus menjadi olahraga yang dapat digemari. 

“Kegiatan ini sebetulnya menjawab kerinduan dari beberapa cyclist atau penghobi yang sudah lama mungkin mereka menunggu kegiatan seperti ini. Jadi menurut saya dengan adanya gelaran ini ataupun muncul beberapa penghobi ini menandakan bahwa adanya kenaikan penggemar olahraga sepeda yang kian bertambah, jadi tidak hanya fokus dengan nomor-nomor khusus,” ujar National Team Coach, Dadang Haris.

Sebagai informasi tambahan, pada Sabtu (3/12/2022) sore, Pocari Sweat menggelar workshop ‘Safe Riding’ dengan tujuan sharing edukasi agar peserta memahami tips dan trik bersepeda dan tetap  mengutamakan keselamatan serta kenyamanan ketika bersepeda.

“Adanya sharing session dari Pocari Sweat ini ditujukan untuk memberikan edukasi bagaimana cara bersepeda yang baik dan benar, bagaimana tips and trik bersepeda dengan rute yang jauh dan yang memberikan edukasi ini adalah dari Pocari Sweat Sport Science. Untuk para peserta dibuka untuk umum bukan hanya untuk para peseda yang sudah profesional saja,” pungkas Head of Partnership and Event, Gading Santoso Putri. *ris