nusabali

Bukan Sekadar Bersepeda, Gowes Juga Ada Ilmunya Lho!

  • www.nusabali.com-bukan-sekadar-bersepeda-gowes-juga-ada-ilmunya-lho

MANGUPURA, NusaBali.com - Sebagian orang sangat mencintai olahraga bersepeda, namun kebanyakan orang juga abai dengan keselamatan dalam bersepeda untuk dirinya sendiri.

Dalam bersepeda, entah itu sepeda motor atau sepeda gayung, yang terpenting menjaga keselamatan diri atau safety riding. 

Safety riding pada sepeda sangat penting dalam berkendara karena dengan adanya perlengkapan yang lengkap dan pengetahuan yang cukup akan lebih meminimalkan kecelakaan. 

‘Pocari Sweat Sport Ride Tourism Bali’ mengajak para pesertanya untuk memahami safe riding dalam agenda sharing session di Hotel Santika Siligita, Nusa Dua, Bali pada Sabtu (3/12/2022) sore. 

“Adanya sharing session dari Pocari Sweat ini ditujukan untuk memberikan edukasi bagaimana cara bersepeda yang baik dan benar, bagaimana tips and trik bersepeda dengan rute yang jauh dan yang memberikan edukasi ini adalah dari Pocari Sweat Sport Science.

Untuk para peserta dibuka untuk umum bukan hanya untuk para peseda yang sudah profesional,” ujar Head of Partnership and Event, Gading Santoso Putri. 

Head of Sport Science National Team, Donny Kusuma menjelaskan kepada para peserta bahwa konsep bersepeda itu tidak hanya asal gowes saja. 

Ia mengungkapkan, jika konsep sebenarnya saat ini orang berbicara dengan power. Maka untuk mendapatkan performa yang sangat baik dari seorang pesepeda, tidak hanya untuk atlet nasional saja namun penghobi bersepeda biasa komponen yang harus diperhatikan adalah power

“Dari itu semua ketika teman-teman masuk ke aktivitas bersepeda sehari-hari tentu cita-citanya selain menjadi pembalap pasti ingin bercita-cita bersepeda dengan jarak yang semakin jauh. Tidak bisa langsung sepedaan dengan jarak 50 km atau 100 km, itu bagi sebagian orang yang tidak mengetahui dirinya sendiri agak bahaya,” ujar Donny Kusuma.

Lebih lanjut, ia memantapkan dengan kasus di luar sana, orang yang bersepeda tiba-tiba banyak yang mengalami cedera bahkan terjadi sesuatu yang tidak inginkan, dikarenakan ketika seseorang melaksanakan aktivitas bersepeda, terlepas dari berlatih atau tidak maka hal tersebut perlu memiliki space. 

Yang pertama dibangun, kata Donny Kusuma, adalah bersepeda yang jauh dengan intensitas yang cukup dan dilakukan dengan konsistensi yang cukup.

“Saya sarankan dari tim nasional, kalau memang ingin meningkatkan performa paling utama adalah membangun daya tahan otot serta stamina,” tambahnya.

Donny Kusuma tak lupa memberikan pengetahuan mendasar soal perbedaan daya tahan otot dan stamina. Ia menuturkan jika daya tahan otor adalah kemampuan kita melakukan satu aktivitas yang tetap dan selama-lamanya. 

Tetapi jika stamina adalah terdapat unsur yang tetap jika bisa tambah cepat tetapi selama-lamanya. Sehingga dalam sepeda atau road bike, stamina tentu terlibat dan setelah itu para penghobi bersepeda dapat berbicara tentang hal lainnya. Karena olahraga bersepeda adalah salah satu olahraga yang condong banyak sekali angka di dalamnya.

“Kami pun mengingatkan para atlet untuk menggunakan ini, yaitu heart rate monitor, baru setelah itu jam GPS, dan power meter,”ujarnya.

Beberapa pesepeda profesional menggunakan heart rate monitor ketika berlatih, hal ini penting untuk mengetahui detak jantung maksimal agar latihan mereka pun tidak overdosis.

Bukan hanya untuk profesional saja sebenarnya memonitor detak jantung ini, kaum awam atau orang tua pun harus memperhatikan detak jantung mereka ketika bersepeda, karena berbeda usia berbeda juga detak jantung maksimal yang sesuai pada saat melakukan aktivitas fisik. 

“Heart rate itu penting karena untuk menentukan intensitas. Rumusnya yaitu 220 dikurangi dengan umur. Contohnya, jika saya berusia 20 tahun. Maka, 220–20 = 200 kali/menit. Angka ini adalah detak jantung maksimal yang seharusnya didapatkan saat sedang berolahraga, dengan kata lain tidak baik apabila melewati batas maksimal ini,” ujarnya.

Donny Kusuma juga tak lupa berbagi tips pentingnya heart rate monitor dan memberikan pengetahuan dasar kinerja jantung yang dapat dibagi menjadi lima zona yang semua itu memiliki perbedaan. 

“Di awal-awal kalau berbicara tentang membangun stamina, kira-kira mainnya di zona 2 dan masimal Zona 3 untuk di bahasa scientist. Kalau bahasa atlet gunakanlah zona nyaman, bukan zona nyaman yang lain,” gurau Donny.

Setelah mengetahui zona, maka step selanjutnya adalah power. Hal ini juga menjadi jawaban kenapa seorang scientist bukan hanya dituntut latihan diatas sepeda tetapi juga dituntut latihan di luar dari pada sepeda.

“Kami juga menyarankan kepada teman-teman bahkan kalau kamu di pelatnas, atlet itu wajib untuk melakukan gym. Gym itu bukan berarti harus melakukan angkat berat, bisa dengan aktivitas lain seperti aerobik dan sebagainya. Karena apa, karena konsep untuk meningkatkan peforma di balap sepeda itu terpecah menjadi tiga bagian. Kita meningkatkan daya tahan. meningkatkan kekuatan, dan meningkatkan kecepatan,” tambahnya.

Jika berbicara tentang meningkatkan daya tahan, Donny menjelaskan rumusnya hanya satu yakni bersepedalah di zona nyaman dan lakukanlah selama-lamanya yang anda mampu. Selanjutnya Kekuatan, bersepedalah dengan elevasi yang panjang jika di atas sepeda, jika di luar sepeda sebaiknya mengangkat bebab di gym. Terakhir adalah kecepatan bahwa semua orang sudah mengetahui jika bersepeda dengan speed yang cepat.

“Dari ketiga komponen tersebut luarannya nanti kearah power, dimana power itu merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan,” pungkas Donny Kusuma. *ris

Komentar