nusabali

Satpam Gudang PDAM Badung Tewas Gantung Diri

  • www.nusabali.com-satpam-gudang-pdam-badung-tewas-gantung-diri

DENPASAR, NusaBali
Seorang Satpam di Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Badung atau Perumda Tirta Mangutama yang bertugas jaga di Gudang Belusung, Jalan Antasura, Banjar Uma, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara bernama I Wayan Yadi Virgantara,33, ditemukan tewas gantung diri, Kamis (1/12) pukul 08.00 Wita.

Korban tewas diduga karena gantung diri. Lehernya terjerat tali yang diikat pada dahan pohon kamboja di belakang Pos Satpam di mana korban tugas jaga.  Korban pertama kali ditemukan oleh petugas bersih-bersih, I Made Sukrawan,51. Pada saat ditemukan, korban dalam posisi duduk bersimpuh menghadap ke arah tenggara. Kedua kakinya menekuk ke belakang, tangan kanan berada di samping kanan badan dengan jari mengepal menyentuh tanah. Sementara tangan kiri di atas paha kiri. Lehernya terjerat tali plastik warna biru yang diikat pada dahan pohon kamboja.

Sebelum akhirnya ditemukan jadi mayat, korban asal Banjar Blungbang, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung ini meminta teman kerjanya untuk tidak bekerja dan dia saja yang menggantikannya. Permintaan itu seolah-olah untuk melancarkan aksi bunuh dirinya.

Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit dalam keterangan persnya kemarin siang mengungkapkan pada, Rabu (30/11) korban mendapat tugas jaga pagi sejak pukul 07.00 Wita sampai pukul 15.00 Wita. Pukul 15.00 Wita petugas jaga sore I Made Arinata,32, datang. Sekitar pukul 15.15 Wita korban pamit untuk pulang.

Sekitar pukul 16.30 Wita, korban datang lagi ke pos jaga tersebut dan membawa nasi untuk Made Arinata yang saat itu sedang tugas jaga. Sejak saat itu korban tidak pulang ke rumahnya, tetapi memilih untuk diam di lokasi TKP. Hingga pukul 21.15 Wita, korban meminta Made Arinata untuk pulang saja ke rumahnya dan dirinya bersedia untuk melanjutkan tugas jaga di pos tersebut.

Sekitar pukul 22.30 Wita, petugas jaga malam, Gede Feri Kardiana,22, tiba di lokasi TKP untuk memulai jaga sejak pukul 23.00 Wita sampai Kamis pagi kemarin pukul 07.00 Wita. Saat tiba di pos jaga, Gede Feri tidak menemukan petugas jaga. Dia (Gede Feri) hanya melihat motor korban parkir di sebelah timur pos Satpam. Pada saat itu saksi mengira korban keluar bersama rekannya. Namun hingga pagi tak kunjung terlihat. Ternyata korban sudah tewas di belakang pos Satpam.

"Tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 08.00 Wita korban ditemukan oleh tukang bersih-bersih (Made Sukrawan). Awalnya saksi mengira korban sedang bercanda. Setelah didekati dan dipegang, tubuh korban sudah kaku. Kejadian itu dilaporkan kepada Satpam yang jaga dan ke Polsek Denpasar Utara," beber Iptu Carlos.

Menerima informasi tentang kejadian tersebut, aparat Polsek Denpasar Utara bersama Tim Inafis Polresta Denpasar mendatangi lokasi TKP untuk melakukan langkah-langkah kepolisian. Di lokasi TKP polisi mengamankan barang bukti berupa seutas tali plastik warna biru sepanjang kurang lebih  4 meter, satu kursi plastik warna biru, satu tas kompek berisi uang Rp 150.000, sepasang sepatu, dan HP.

"Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, jenazah korban dievakuasi ke RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Dugaan sementara kematian korban karena gantung diri. Kita masih melakukan penyelidikan. Di lokasi TKP ada kamera CCTV. Rekaman kamera itu sedang didalami," tandasnya. Sementara Dokter Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah dr Dudut Rustyadi SpF membenarkan jenazah korban telah berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah.

Dikonfirmasi Kamis sore, dr Dudut mengatakan pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan selain luka di leher. "Ditemukan luka lecet tekan yang melingkari leher saja," ungkap dr Dudut.

Terpisah Direktur Utama Perumda Tirta Mangutama Kabupaten Badung, Wayan Suyasa membenarkan jika pria yang meninggal bunuh diri tersebut adalah satpam PDAM Badung. “Ya, yang meninggal itu satpam yang bertugas di PDAM Badung. Namun satpam ini statusnya adalah outsourching,” katanya.

Karena statusnya outsourching atau dikelola pihak ketiga, sehingga Suyasa mengaku tidak tahu bagaimana kepribadian korban ini. Termasuk latar belakangnya. “Kalau lebih dalam terkait satpam itu, saya kurang tahu, karena dia pihak ketiga. Jadi statusnya sama seperti satpam yang ada di Puspem,” ucapnya. Meski demikian, pihaknya mengaku ikut berbelasungkawa atas kejadian ini dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

(Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri agar segera melakukan konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa). *pol, ind, cr78

Komentar