nusabali

Malam Puncak HUT Tabanan Seniman Ternama Hibur Penonton

  • www.nusabali.com-malam-puncak-hut-tabanan-seniman-ternama-hibur-penonton

TABANAN, NusaBali
Malam perayaan puncak HUT ke–529 Kota Tabanan yang digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Selasa (29/11) malam, diisi pementasan seni budaya seniman ternama asal Tabanan.

Seniman yang tampil bersama-sama itu mulai dari Dadong Rerod, Dek Cilik, Sengap, Gek Sekar, dan Guli Antari.  Di acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada 10 orang seniman dari masing-masing kecamatan.

Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, malam puncak HUT Kota Tabanan memang dikemas dengan konsep kekeluargaan. Sebab seluruh pementasan seni menghadirkan seniman Tabanan yang sudah tak diragukan jalan panggungnya. “Kita kemas secara kekeluargaan, karena sejatinya kita di Tabanan banyak punya seniman. Sebagai apresiasi, Pemkab Tabanan telah memberikan penghargaan kepada pelaku seni kita,” ujarnya dalam sambutan yang didampingi Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan.

Bupati Sanjaya menyatakan, pihaknya berkomitmen mengisi perayaan HUT Kota Tabanan dengan beragam kegiatan yang akan menjadi sejarah ke depannya. Mulai dari sudah rampungnya pemasangan Patung Wisnu Murti, peresmian nama RSUD Nyitdah menjadi RSUD Singasana, dan lain-lain. “Dengan gaung Kota Singasana yang merupakan anugerah para leluhur, saya berharap ke depannya agar Kota Singasana menjadi kota yang dinamis sesuai dengan fungsinya sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan lainnya,” ucap Bupati Sanjaya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Asisten I Gede Indra Dewa Putra, memberikan pujian terhadap Pemkab Tabanan, terutama dalam hal menghargai seni.

“Sejak pasangan duet Bupati dan Wakil Bupati, Tabanan sudah berubah banyak. Tadi saya perhatikan ada lagu, kemudian ada tarian yang baru, kemudian hymne-nya bahkan mars-nya juga membuat saya merinding. Hebat, hebat, dan Kota Tabanan juga telah ditetapkan sebagai Singasana,” puji Gubernur Koster dalam sambutan tertulis.

Selain itu, Gede Indra juga mengatakan, bahwa usia 529 tahun adalah usia yang sudah matang dan teruji dari berbagai pengalaman. “Untuk itu, saya harapkan pelaksanaan peringatan hari lahir Kabupaten Tabanan bukanlah kegiatan seremonial belaka. Namun hendaknya merupakan momentum untuk introspeksi diri dan perencanaan ke depan yang lebih baik demi terwujudnya masyarakat Tabanan yang mandiri, sejahtera, berdaya saing berlandaskan Tri Hita Karana sebagai bagian dari masyarakat Bali Era Baru,” harapnya. *des

Komentar