nusabali

KONI Badung Soroti Cabor Kehilangan Medali

  • www.nusabali.com-koni-badung-soroti-cabor-kehilangan-medali

Evaluasi bukan hanya dilakukan terhadap cabor tanpa medali emas, namun juga yang kehilangan medali dan gagal juara umum.

MANGUPURA, NusaBali
KONI Kabupaten Badung mengaku belum puas dengan hasil juara umum pada ajang Porprov Bali XV/2022 yang berakhir pada Minggu (27/11). Meski berhasil meraih 177 medali emas, 124 medali perak, dan 132 medali perunggu, dan berhasil mempertahankan status juara umum untuk ke-9 kalinya, secara jujur KONI Badung mengakui ada sejumlah cabor medalinya merosot.

"KONI Badung memang kembali menjadi juara umum ke-9 kalinya dalam Porprov Bali, tapi saya merasa belum puas dengan prestasi sejumlah cabang olahraganya," ucap Ketua Umum KONI Badung, Made Nariana Selasa (29/11).

Nariana yang juga Ketum Pengprov Muaythai Bali mengatakan, cabor yang mengalami prestasi merosot, dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi.

“Kami merencanakan segera melakukan evaluasi. Sebab ada cabor sesuai target, ada cabor melampuai dalam mencapai target, ada yang meleset jauh, dan ada cabor yang sama sekali tidak mendapat medali emas,” tegas Nariana.

Mantan Ketum KONI Bali ini membeberkan, ada sejumlah cabor/nomor tanpa medali emas sesuai yang dijanjikan pengurusnya. Cabor tersebut yakni angkat berat, tenis meja, woodball, rugby, beach soccer, basket 3x3, dan bola voli putra.

“Dari sejumlah cabor yang saya sebutkan ini, mestinya punya prestasi emas, entah bagaimana kondisi di lapangan, mereka minus emas. Ya saya paham, namanya olahraga pasti ada menang dan kalah,” tutur Nariana.

Selain itu, ada sejumlah cabor KONI Badung yang dalam Porprov 2019  di Tabanan sebagai juara umum, kini melorot tajam dengan medali minim sekali. Di bagian lain, kata Nariana berdasarkan kajian tim KONI Badung, ada sejumlah sebab mengapa mereka belum maksimal. Pertama, karena baik yang turun prestasinya atau tanpa emas, atletnya tidak ada peremajaan atau itu-itu saja dari dulu. Kedua, pelatih kurang kompak dan tidak ada invasi baru, apalagi ada di satu cabor pelatihnya terbelah. Ada yang tidak pelatih dimasukkan sebagai pelatih dalam kontingen.

Kemungkinan ketiga yakni pengurus cabor kurang solid, sehingga tidak ada kebersamaan dan kekompakan dalam menghadapi kejuaraan. Paling tidak faktor tersebut mempengaruhi keberhasilan prestasi cabang olahraga dalam event bergengsi Porprov Bali kali ini. "Untuk mengatasi persiapan ini, saya akan adakan konsolidasi menyeluruh. Paling tidak ada regenerasi atlet, supaya jangan itu-itu saja. Jika perlu adakan penyegaran pelatih dan pengurus, sehingga lebih kompak bekerja," beber Nariana.

Nariana mencontohkan seperti di sepakbola, begitu tim kalah, risiko pelatihnya diganti. Kenapa demikian, karena perhatian Bupati dan Pemkab Badung kepada olahraga cukup tinggi. "Jangan diabaikan dengan cara kerja begitu-begitu saja,” tegas Made Nariana.

Wakil Ketua KONI Badung Wayan Tirta dan Sekretaris KONI Badung, Made Sutama yang mendampingi Ketua Umumnya, juga memiliki pendapat yang senada. Wayan Tirta menjelaskan, dalam evaluasi KONI nanti, Pengurus KONI akan memberikan sejumlah masukan kepada pengurus cabang olahraga.  Kata dia, misalnya mereka yang tidak mau mengikuti arahan, disegarkan atau kasarnya diganti saja.

Sementara Sekretaris KONI Badung Made Sutama, yang sebentar lagi akan pensiun sebagai PNS di Badung mengharapkan semua pengurus cabor bekerja lebih gesit membina atlet. Ia mengatakan, dua atau tiga tahun lagi Badung akan mendapat tantangan berat dari daerah lain. Sebab dalam Porprov 2022 ini saja, sudah kelihatan persaingan sangat ketat di banyak cabang olahraga.

Disebutkan, daerah-daerah lain dengan dana terbatas atletnya menunjukkan prestasi yang gemilang. Sementara dari sisi jumlah medali emas Badung juga melesat tajam, dari target mempertahankan 157 medali emas, di Porprov Bali tahun 2022 ini meningkat jadi 177 medali emas atau meningkat 20 keping medali emas. *dek

Komentar