nusabali

4 Politisi Beda Parpol 'Berkoalisi' di Loka Sabha Pratisentana Sira AGPAG

  • www.nusabali.com-4-politisi-beda-parpol-berkoalisi-di-loka-sabha-pratisentana-sira-agpag

AMLAPURA, NusaBali
Empat politisi beda partai politik ‘berkoalisi’ di acara Loka Sabha VI Pratisentana Sira Arya Gajah Para Arya Getas (AGPAG) Kecamatan Manggis yang digelar di Pura Batur Sira Arya Getas, Banjar Kaler, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem pada Redite Paing Gumbreg, Minggu (27/11).

Keempat politis dimaksud adalah Ketua DPD Perindo Karangasem I Ketut Mangku yang juga anggota DPRD Karangasem, Wakil Ketua Bappilu DPD Golkar Karangasem I Nyoman Mardana Wimbawa yang juga anggota DPRD Karangasem, Ketua DPC Demokrat Karangasem I Komang Wirawan yang anggota DPRD Bali, dan Bendahara PAC PDIP Kubu I Gede Parwata yang anggota DPRD Karangasem.

Keempat politisi tersebut ‘berkoalisi’ karena juga selaku pengurus di Pratisentana Sira AGPAG, baik di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.

I Nyoman Mangku sebagai Sekretaris PSAG Pusat, I Komang Wirawan Wakil Ketua II PSAG Pusat, I Nyoman Mardana Wimbawa sebagai Bendahara PSAG Karangasem, dan I Gede Parwata sebagai Wakil Ketua PSAG Karangasem.

“Dalam urusan ngayah, kita mesti bersatu, untuk Ida Bhatara Kawitan,” ucap Komang Wirawan, politisi dari Kecamatan Kubu, Karangasem.

Nyoman Mardana Wimbawa juga mengatakan, selama ini politisi beda partai politik sering bersatu saat acara loka sabha, ngayah, dan menjembatani kepentingan umat sedharma. “Kalau urusan songsong Pemilu 2024, berjalan sesuai jalur masing-masing,” kata politisi Golkar dari Banjar Kebon, Desa Kertamandala, Kecamatan Abang.

Menurut dia, walau beda partai politik tidak mengurangi semangat ngayah. Apalagi beda daerah pemilihan, dan masing-masing memiliki konstituen militan. Bahkan sama-sama saling mendoakan agar tetap lolos memenangkan kursi DPRD dari daerah pemilihan masing-masing.

“Jadi akan terjadi keseimbangan dalam hal ngayah, ngayah melayani umat sedharma melalui aktif di lembaga Pratisentana Sira AGPAG, dan ngayah di pemerintahan melalui lembaga legislatif,” imbuh mantan Ketua Komisi II DPRD Karangasem itu.

“Katanya berbeda itu indah, asal kita mampu memanfaatkan dan mengelola perbedaan, akan jauh lebih indah dan bermanfaat untuk umat sedharma. Salah satu caranya dengan suntuk ngayah. Urusan politik, itu dikembalikan kepada masyarakat,” kata politisi PDIP Gede Parwata.

Terpenting, lanjut Gede Parwata, selama ngayah telah berupaya berbuat untuk masyarakat, untuk umat sedharma, selanjutnya umat sedharma yang menilai. “Kami telah lama menjalin koalisi untuk melayani umat sedharma,” tambahnya.

Koalisi di lembaga umat, kata Gede Parwata, dilandasi panggilan hati nurani, tidak ada kepentingan politik. Hanya melalui lembaga umat mampu bersatu melayani umat, tanpa memandang perbedaan pandangan politik. *k16

Komentar