nusabali

Gelaran Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival Berakhir, Sukses Menarik Wisatawan

  • www.nusabali.com-gelaran-bhinneka-pantai-jerman-culture-festival-berakhir-sukses-menarik-wisatawan

MANGUPURA, NusaBali.com – Gelaran Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival yang diprakarsai oleh Banjar Segara, Kuta, Kabupaten Badung berakhir Minggu (27/11/2022) malam

Gelaran tersebut sudah berlangsung sejak tanggal 18-20 November 2022 dan dilanjutkan kembali pada tanggal 25-27 November 2022. Acara tahunan yang pertama kali dibuat Banjar Segara,

Kuta diselenggarakan selama enam hari dan menghadirkan berbagai jenis kegiatan berkaitan dengan tradisi dan budaya dan diselenggarakan di Pantai Jerman, tepatnya di Jalan Kartika Plaza Banjar Segara Kuta, Bali.

Ketua Panitia Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival, I Wayan Astika menjelaskan alasan dibuatnya festival tersebut sebagai wujud dari gotong royong masyarakat serta stakeholder di lingkungan Adat Banjar Segara Kuta dengan maksud dan tujuan penguatan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme Indonesia. 

Lebih lanjut, I Wayan Astika menjelaskan festival ini digagas oleh tokoh-tokoh masyarakat lingkungan Adat Banjar Segara Kuta.

“Pasca pandemi kunjungan wisatawan ke Pantai Jerman sedikit. Jadi dengan keadaan itu kebetulan nama Pantai Jerman unik dan ada event KTT G20 di situlah kita buat suatu event yang mungkin bisa mencuri perhatian Dubes Jerman dan pendekatan-pendekatan ke Jakarta agar Pantai Jerman bisa lebih dikenal,” ujar I Wayan Astika, Minggu (27/11/2022) malam.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya telah melakukan pendekatan dengan Akademisi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) untuk melakukan penelitian di Pantai Jerman dengan kondisi apa yang menjadi kelemahan di Pantai Jerman sendiri. 

“Sehingga melalui penataan pantai ini ada beberapa kajian yang harus di rubah untuk membuat daerah ini menjadi ramah kepada pengunjung atau wisatawan serta beberapa strategi-strategi untuk meningkatkan UMKM,” jelasnya yang juga sebagai pengelola Pantai Jerman.

Pada gelaran ini, menghadirkan berbagai kegiatan berupa diskusi publik, pameran produk sampah plastik residu, Kecak Perempuan untuk Perdamaian, barong festival, makendang tunggal, serta memberikan kesempatan bagi 51 UMKM yang turut berpartisipasi untuk mengenalkan produk-produk lokal baik kuliner dan juga produk fashion. 

Pantai Jerman memang memiliki karakteristik berbeda dari pantai lainnya yang didominasi oleh wisatawan yang berkeluarga. Sehingga pihaknya menuturkan jika wisatawan di Pantai Jerman lebih menikmati pertunjukkan budaya.

“Pementasan kebudayaan Bali lebih dinikmati oleh wisatawan. Maka dari itu festival ini menjadi jalan bagi kita untuk menentukan apa yang ingin kita buat,” paparnya.

Pada Jumat (25/11/2022) juga ditampilkan tari Kecak Perempuan Inovatif yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Jerman yang juga sekaligus penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas inovasinya membuat terobosan baru yakni Kecak Perempuan Inovatif.

“Nanti kalau ada panggung yang memadai kita akan melakukan pementasan Kecak Perempuan Inovatif yang sudah mendapatkan sertifikat MURI yang nanti kita akan pertunjukkan setiap hari. Mungkin awalnya seminggu sekali, jika penjualan tiket bagus mungkin bisa setiap hari,” tandasnya.

Ia juga membeberkan animo masyarakat yang hadir pada gelaran ini mencapai 700 pengunjung pada hari libur dan 100-200 pengunjung pada hari biasa. 

“Animo masyarakat bagus. Wisatawan cenderung datang di saat penampilan budaya. Kalau namun di saat penampilan musik atau DJ agak sepi. Nah dari sini kita bisa menentukan kebijakan Pantai Jerman nantinya. Mungkin inilah yang harus digaungkan agar diketahui oleh masyarakat luas dan kita akan tetap melakukan promosi-promosi.”

“Kalau dari kita ke depannya gelaran ini bisa terus bisa berlanjut setiap tahunnya sehingga semua anak muda bisa melakukan kreativitas yang kreatif,” pungkasnya. *ris


  



Komentar