nusabali

Tak Kecipratan KTT G20, PHRI Buleleng Hunian Meningkat Libur Akhir Tahun

  • www.nusabali.com-tak-kecipratan-ktt-g20-phri-buleleng-hunian-meningkat-libur-akhir-tahun

SINGARAJA, NusaBali
Perhelatan presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali yang berlangsung pertengahan November lalu belum berdampak secara langsung terhadap pariwisata di Buleleng.

Kendati demikian, pelaku pariwisata berharap presidensi itu menjadi ajang promosi dan mendatangkan wisatawan pada libur akhir tahun nanti.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Dewa Ketut Suardipa menyampaikan, KTT G20 Bali yang berlangsung di Nusa Dua, Badung, tak ikut mendongkrak peningkatan keterisian kamar hotel di Buleleng. Hotel di Buleleng tak kecipratan tamu delegasi saat perhelatan internasional itu berlangsung.

"Memang dari segi pengaruh wisatawan belum terasa di Bali Utara. Kami belum kecipratan. Laporan dari teman-teman tidak ada tamu dari KTT G20 yang menginap di Buleleng. Namun ini luar biasa bagi teman-teman pelaku pariwisata di Bali Selatan seperti Nusa Dua, Kuta, Sanur, bahkan Ubud,"  ujarnya, dikonfirmasi Jumat (25/11).

Pihaknya pun memberikan apresiasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi atas keberhasilan terselenggaranya KTT G20. Para delegasi disebut merasakan kenyamanan dan keindahan Bali. "Tentu ini menjadi modal buat kami para pelaku pariwisata menyatakan rasa aman di Bali dan seluruh dunia menyaksikan," imbuh dia.

Dewa Suardipa menyebutkan, keberhasilan terselenggaranya KTT G20 menjadi ajang promosi pariwisata Bali. Harapannya, memberikan efek positif pada musim libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru mendatang. "Mungkin Natal dan Tahun Baru wisatawan berbondong-bondong ke Bali dan kami bisa kecipratan," harapnya.

Apalagi pariwisata Buleleng saat ini sedang memasuki musim low season. Dewa Suardipa menyebutkan, tingkat hunian hotel di Buleleng dalam situasi normal pada November lalu masih di angka 30 persen. "Namun dibandingkan tahun lalu kondisi sekarang ini sudah cukup membaik dengan meredanya pandemi," kata Dewa Suardipa.

Ia mengakui masih ada sejumlah hotel di Buleleng yang belum beroperasi semenjak pandemi Covid-19. "Hotel kecil masih ada beberapa yang setengah buka. Karena mengandalkan wisatawan walk in. Sedangkan hotel-hotel besar sudah memiliki pangsa pasarnya sendiri. Mereka sudah promosi dan kontrak dengan travel agent," tukasnya. *mz

Komentar