nusabali

Pembangunan KEK Sanur, Bali Tinggalkan Mass Tourism

  • www.nusabali.com-pembangunan-kek-sanur-bali-tinggalkan-mass-tourism

DENPASAR, NusaBali
Bali dipercaya tidak bisa lagi bergantung dari pariwisata yang dikembangkan selama ini.

Dibutuhkan model pembangunan pariwisata yang kebal dengan gejolak eksternal seperti halnya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan ekonomi Bali mengalami kontraksi dalam. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur misalnya merupakan salah satu langkah Bali meninggalkan mass tourism menuju quality tourism.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amilia Adininggar Widyasanti kepada awak media pada konferensi pers acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022, Selasa (22/11) di Movenpick Resort, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Amilia menyebut transformasi pariwisata merupakan keniscayaan menuju Indonesia negara maju 2045.

"Bali akan kita tata struktur ekonominya supaya pariwisatanya bukan mass tourism seperti saat ini, tapi kita harus geser kepada quality tourism, yang bisa meningkatkan length of stay, meningkatkan spending wisatawan di Bali," kata Amilia.

Peletakan batu pertama KEK Sanur telah dilakukan pada bulan November tahun lalu. KEK Sanur sebagai KEK Kesehatan nantinya akan dibangun rumah sakit internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat Mayo Clinic. Total lahan yang diusulkan yakni seluas 41,26 hektar dengan nilai investasi sebesar Rp 10,2 triliun.

Dengan berdirinya rumah sakit bertaraf internasional dengan layanan unggulannya maka diharapkan masyarakat Indonesia tidak perlu ke luar negeri mengobati sakitnya, tapi cukup pergi ke Bali. Hal tersebut dapat menghemat devisa hilang, meningkatkan devisa masuk, dan juga meningkatkan perekonomian Bali.

Amilia menyebut Bali perlu menata kembali struktur pariwisatanya jika tidak ingin kembali terpuruk seperti halnya pada saat pandemi.

"Kalau ada Covid langsung terpuruk -10 persen, kalau ada gunung meletus wisatawan jadi tidak mau hadir ke Bali," bebernya.

Selain medical tourism Bali juga diarahkan menuju smart island, sehingga mampu menyediakan ekosistem berkualitas bagi para digital nomad misalnya yang pada akhirnya juga menunjang perkembangan ekonomi kreatifnya.

"Nanti kita harapkan ekonomi Bali menjadi tangguh dengan menata struktur ekonominya lebih bervariasai, pariwisatanya digeser dari quantity tourism menjadi quality tourism," tandas Amilia.

Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang disimpulkan pada acara puncak IDF 2022, di mana Indonesia harus merubah paradigma industrialisasinya jika ingin naik kelas menjadi negara maju.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa dalam sambutannya pada hari kedua acara puncak IDF 2022 secara daring menyatakan salah satu langkah perubahan paradigma industrialisasi Indonesia yakni dengan meningkatkan kompleksitas ekonomi dan keterkaitan antarproduk.

"Juga harus respek pada green ekonomi, blue economy, dan juga sircular economy," ujar Monoarfa. Untuk diketahui, Kementerian PPN/Bappenas menggelar acara puncak IDF 2022 selama dua hari, 21-22 November 2022, dengan mengusung tema 'The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation'.

Hari kedua acara puncak IDF 2022 merupakan acara final yang bertujuan untuk melaporkan hasil pelaksanaan rangkaian IDF. Fokus acara ini adalah pemerintah mendengar dan menampung ide atau gagasan dari perwakilan peserta dan mitra pelaksanaan IDF. *cr78

Komentar