nusabali

Dikeluhkan, DLH Tarik Kontainer Sampah

  • www.nusabali.com-dikeluhkan-dlh-tarik-kontainer-sampah

Sampah berserakan, dibawa anjing sampai berserakan ke rumah-rumah warga.

NEGARA, NusaBali

Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana menarik kontainer sampah di LC, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana. Langkah ini menyusul keluhan warga karena kesal dengan oknum warga yang kerap membuang sampah sembarangan.

Menurut salah satu warga sekitar, Senin (21/11), kontainer sampah itu sudah ditarik sekitar empat hari lalu. Keberadaan kontainer sampah yang ada di wilayah padat penduduk itu sangat menganggu kenyamanan warga sekitar. Selain bau, tidak sedikit warga yang biasa membuang sampah tidak pada tempatnya. "Biasanya ada yang buang sampah dari atas motor. Sampahnya dilempar begitu saja. Makanya sampah berserakan, dibawa anjing sampai berserakan ke rumah-rumah warga," ujar salah satu warga yang enggan namanya dikorankan ini.

Di sisi lain, ada beberapa warga Kelurahan Dauhwaru yang menyesalkan penarikan kontainer sampah tersebut. Pasalnya mereka pun kesulitan membuang sampah. Lantaran tidak ada tempat sampah terdekat, beberapa warga akhirnya terpaksa membuang sampah ke sungai.

"Sebenarnya kalau ada tukang ambil sampah ke rumah-rumah, walaupun bayar, saya sendiri mau langganan. Tetapi biar rutin dan jangan terlalu mahal. Karena sekarang ini kan belum semua warga terlayani," ujar salah satu warga yang menyesalkan penarikan kontainer sampah tersebut.

Lurah Dauhwaru Ni Komang Sri Wahyuni mengatakan, penarikan kontainer sampah tersebut karena ada warga yang keberatan. Beberapa warga sekitar yang merasa keberatan juga melayangkan surat ke Kelurahan. "Warga mengeluh karena sering ada orang yang buang sampah tidak di dalam kontainer. Ada yang biasa buang sampah dari atas sepeda motor," ucap Sri.

Sri mengaku banyak masyarakat luar Dauhwaru yang memanfaatkan keberadaan kontainer sampah tersebut. Satu sisi di Dauhwaru sendiri, sudah ada program TPS 3R yang kini masih diuji coba untuk meningkatkan pelayanan penjemputan sampah ke rumah warga. "Kami sudah mulai terapkan program TPS 3R. Sampah yang ada di setiap rumah akan dijemput. Namun sebelumnya warga memilah dulu antara sampah plastik dengan sampah organik," ujar Sri.

Sri menjelaskan, warga yang mengikuti program TPS 3R tersebut, memang dipungut biaya bulanan untuk dana operasional pengambilan sampah ke rumah-rumah. Hal itu pun dijadikan solusi agar penanganan sampah dapat berjalan lebih baik. "Ini sekarang masih terus kita sosialisasikan kepada seluruh warga Kelurahan lewat para Kaling (Kepala Lingkungan). Dalam hal program ini tidak memaksa warga harus ikut," ucap Sri.

Kepala DLH Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa mengatakan, penarikan kontainer sampah itu merupakan permohonan dari pihak kepala lingkungan (kaling) dan kelurahan setempat. Di mana permohonan itu pun didasari permohonan warga.

"Permohonan agar kontainer ditarik karena teman-teman dari Kelurahan Dauhwaru juga sedang berusaha memaksimalkan progam TPS 3R di sana. Kami bersama lurah masih mengupayakan peningkatan pelayanan (penjemputan sampah)," ucap Ary Candra.

Ary Candra menambahakan, jika ada warga belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai program TPS 3R itu, dipersilahkan bertanya langsung kepada Kaling atau Lurah setempat. Nantinya, program TPS 3R yang juga sudah mulai diterapkan di Dauhwaru itu, akan terus dievaluasi. "Nanti setiap 2 atau 3 bulan kita akan evaluasi program TPS 3R yang baru dimulai diterapkan oleh Kelurahan Dauhwaru. Dari hasil evaluasi nanti kita tentukan langkah-langkah selanjutnya. Dan kita pun berharap nantinya semua masyarakat bisa mendukung program ini," ujar Ary Candra.*ode

Komentar