nusabali

OJK Apresiasi Kurda Gianyar

  • www.nusabali.com-ojk-apresiasi-kurda-gianyar

Plafon pinjaman maksimal Rp 5 juta dengan jangka waktu 3 tahun.

GIANYAR, NusaBali
Bupati Gianyar Made Mahayastra menerima kunjungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di lobi Pasar Rakyat Gianyar, Kamis (10/11).

Kepala Komisioner OJK Pusat, Mahendra Siregar, mengatakan kunjungan ini untuk melihat hasil dari program Kredit Usaha Rakyat Daerah (Kurda) Kabupaten Gianyar yang berhasil mendapat penghargaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau TPAKD Award. OJK apresisiasi inovasi Bupati Mahayastra dengan program Kurda Gianyar Aman Sejahtera.

Menurut Mahendra Siregar, Kurda Gianyar Aman Sejahtera berhasil meningkatkan akses pengusaha dan wirausaha mikro kecil menengah yang tidak memiliki akses kredit. “Mendengar pemaparan tadi, justru melalui pendekatan goverment yang baik, masyarakat yang tidak memiliki akses bisa mendapatkan akses keuangan yang sama,” ujar Mahendra Siregar.

Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, kunjungan OJK menjadi sebuah kebanggaan. “Tugas saya sebagai kepala daerah berterimakasih karena tidak semua kabupaten bisa dikujungi OJK pusat secara langsung. Banyak hal yang sudah kami capai dan banyak hal pula yang masih perlu kami capai,” ujar Bupati Mahayastra. Menurut bupati, melalui program Kurda Gianyar Aman Sejahtera, seluruh masyarakat mendapatkan akses keuangan yang sama.

“Kami tidak sangka mendapat penghargaan. Membuat Kurda ini juga sulit, bunga harus rendah. Harus ada izin OJK dan lainnya. Hingga saat ini ada 413 debitur, plafon pinjaman maksimal Rp 5 juta jangka waktu 3 tahun,” ungkap Bupati Mahayastra. Derektur utama PT BPR Bank Daerah Gianyar (Perseroda) I Nyoman Suparsa Widana mengatakan, Kurda Gianyar Aman Sejahtera merupakan program Bupati Gianyar yang bertujuan memberikan akses keuangan kepada masyarakat tidak mampu.

Melalui SK Bupati Nomor 21/26E/20/HK/2019 tentang data kemiskinan daerah. Kemiskanan di Gianyar tahun 2020 ada 7.544 KK. “Itulah menjadi objek program Kurda Gianyar Aman Sejahtera. Mereka ada yang punya usaha katik sate, lis, dan sarana-sarana upacara lainnya yang produksinya kecil,” ujar Nyoman Suparsa. Dari 7.544 KK, sebanyak 1.500 KK mengajukan Kurda. Setelah melakukan survei kujungan ke rumah dan analisa kredit, tersalurkan sebanyak 413 debitur. “Persyaratan pertama ada usaha. Tidak punya kredit bermasalah,” terangnya. Nyoman Suparsa sangat bangga mendapat kunjungan OJK. *nvi

Komentar