nusabali

Pemerintah dan PSSI Belum Cukup Hargai Prestasi

Sudirta Beri Catatan Penting Naturalisasi Atlet

  • www.nusabali.com-pemerintah-dan-pssi-belum-cukup-hargai-prestasi

JAKARTA, NusaBali
Komisi III DPR RI menyetujui naturalisasi atlet sepak bola Shayne Elian Jay Pattynama dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej secara fisik dan virtual di Ruang Komisi III, Kompleks Parlemen, Rabu (9/11).

Namun, anggota Komisi III DPR RI dari daerah pemilihan Bali, Wayan Sudirta memberi catatan penting. "Saya tidak masalah dengan naturalisasi Shayne, karena ini kebutuhan mendesak dan persyaratannya sudah terpenuhi. Namun, saya ingin memberikan catatan penting untuk ke depannya," ujar Sudirta, saat Raker tersebut.

Pertama, adanya keluhan belum cukupnya penghargaan pemerintah dan PSSI kepada atlet berprestasi. Di hari tua, mereka tidak mendapat perhatian. Sedangkan saat menjadi juara disanjung dan dipuja luar biasa.

"Ini ibarat habis manis sepah dibuang. Saya ingat, ketika Bung Karno mencanangkan olahraga betapa pentingnya bagi pembangunan bangsa ini," kata Sudirta.

Karena itulah, anggota Fraksi PDIP ini mempertanyakan bagaimana strategi pemerintah jika naturalisasi tersebut tidak dilakukan jika tidak mendesak. Menurut Sudirta, bila ada jalan lain yang lebih terukur walau tidak sama persis hasilnya, mereka akan mendukung.

"Kami anggap, ini benar-benar darurat karena ke depan kami berharap tidak terulang lagi," tegas Sudirta.  Sudirta tidak ingin sindiran di bidang pertanian yang kerap muncul, terjadi di bidang olahraga. Sindiran tersebut adalah sering impor barang pertanian, tapi malas membangun pertanian.

"Jangan sampai rajin naturalisasi, tapi sangat tidak rajin membangun dan mencanangkan masa depan olahragawan yang berjasa. Oleh karena itu, saya ingin Menpora memberi gambaran kalau naturalisasi darurat dan ke depan kita punya harapan," kata Sudirta.

Menpora Zainudin Amali mengatakan, jika ingin jujur, dia tidak mau naturalisasi. Sebab dia percaya pembinaan lebih baik dari naturalisasi. Namun, tidak mungkin melakukan itu karena olahraga Indonesia bertahun-tahun belum terdesain. Baru pada 2021 ada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

"Seandainya puluhan tahun lalu atau beberapa tahun lalu ada desain olahraga, maka tidak ada naturalisasi yang dimohonkan hari ini," kata Menpora Zainudin Amali.

Bila DBON berjalan baik, Menpora yakin naturalisasi tidak dilakukan lagi. Terlebih program DBON sudah berjalan. Pembinaan kepada bibit-bibit atlet telah dilakukan. Mereka yang sudah lulus SD ditampung ke beberapa sentra olahraga. Shayne sendiri dinaturalisasi atas permintaan pelatih timnas Shin Tae Yong.

Nantinya dia memperkuat timnas senior dipertandingan FIFA Match Day.  Shayne adalah atlet kelahiran Lelystad, Belanda, 11 Agustus 1998. Ayahnya dari Maluku Tengah yang lahir di Semarang. Saat ini, Shayne bermain di klub papan atas Viking FK, Norwegia. *k22

Komentar