nusabali

Kunjungan Wisata di Buleleng Lampaui Target

  • www.nusabali.com-kunjungan-wisata-di-buleleng-lampaui-target

SINGARAJA, NusaBali
Memasuki penghujung tahun 2022, Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mengevaluasi kunjungan wisata.

Hingga Oktober 2022, kunjungan wisatawan di Buleleng melampaui target, bahkan hampir dua kali lipat. Tahun 2022 ini, Dispar Buleleng memasang target kunjungan wisata masih berlatar pandemi Covid-19 yakni 400.000 orang. Jumlah ini, 350.000 wisatawan domestik dan 50.000 wisatawan mancanegara. Namun, sejak Januari - Oktober 2022, jumlah kunjungan wisatawan di Buleleng sudah 721.116 orang. Jumlah ini terdiri dari 596.640 wisatawan domestik dan 124.476 mancanegara. Jumlah kunjungan ini terakumulasi dari 14 daya tarik wisata (DTW) yang sudah mengenakan retribusi tiket masuk.

“Ternyata, sejak Maret 2022, kunjungan wisatawan sudah mulai ramai ke Buleleng. Terutama dari wisatawan domestik lokal Bali maupun luar Bali,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Buleleng I Gede Dody Sukma Oktiva Askara, di ruang kerjanya, Selasa (8/11).

Namun, di tengah kunjungan wisata yang telah melampaui target, Dinas Pariwisata Buleleng terus melakukan evaluasi. Sebab dari jumlah kunjungan wisata yang ada di bandingkan jumlah kunjungan wisata di kabupaten/kota di Bali, Buleleng menempati ranking ke 7.

Menurutnya yang masih menjadi kendala mendasar masih rendahnya kunjungan wisata ke Buleleng dibandingkan daerah lainnya di Bali, disebabkan karena aksesibilitas pintu kedatangan wisatawan.

Proyek pembangunan shortcut dan dan Turyapada Tower di wilayah hulu Buleleng tepatnya di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, sebagai objek wisata baru kedepannya diharapkan dapat menambah kunjungan wisata di Buleleng. Selain itu saat ini juga sedang dirancang eco wisata dengan potensi bahari dan potensi alam Buleleng yang nyegara - gunung.

“Kami mencoba membuat perbedaan jenis wisata yang ditawarkan dengan mengedepankan partisipasi masyarakat dengan menggandeng desa wisata yang ada lebih kreatif dan inovatif mengembangkan potensi yang dimiliki. Menonjolkan kekhasan dan keunikan yang bisa dipasarkan,” jelas Dody. *k23

Komentar