nusabali

10 Sekolah di Tabanan Rusak Akibat Bencana, Disdik Usulkan Perbaikan

  • www.nusabali.com-10-sekolah-di-tabanan-rusak-akibat-bencana-disdik-usulkan-perbaikan

TABANAN, NusaBali
Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan mencatat ada 10 gedung SD dan SMP di Tabanan rusak terdampak bencana pada Senin (17/10) lalu.

Seluruh kerusakan ini sudah diusulkan untuk mendapat perbaikan. Data dari Dinas Pendidikan Tabanan, bangunan sekolah yang rusak di antaranya, SMPN 2 Baturiti pagar pembatas dan tembok sekolah roboh mencapai belasan meter. SMPN 3 Penebel, tembok pembatas dan senderan taman roboh. SMPN 3 Marga, sekitaran lapangan longsor. Dan SMPN 4 Kediri, tembok pembatas roboh.

Kemudian untuk bangunan SD di antaranya, SDN 1 Gubug (Kecamatan Tabanan), SDN 2 Tegal Mengkeb (Kecamatan Selemadeg Timur), SDN 1 Antosari (Kecamatan Selemadeg Barat), SDN 1 Mundeh Kangin (Kecamatan Selemadeg Barat), dan SDN 3 Kukuh (Kecamatan Marga).

Sekretaris Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, mengatakan sesuai pendataan ada 10 sekolah yang mengalami kerusakan terdampak bencana. Terkait perbaikan itu sudah dilakukan pengusulan oleh BPBD Tabanan. “Ini secara umum, kita sudah ajukan ke BPBD lewat dana BTT,” ujarnya, Rabu (2/11).

Menurut Darmawita, dengan kerusakan sekolah ini, tidak sampai ada gangguan proses belajar. Karena sekolah sudah memanajemen dengan baik. “Misalnya di ruang kelas yang jebol, sekolah sudah memindahkan siswanya untuk belajar di ruang lain yang memadai,” tegasnya.

Terpisah, Kabid SD Dinas Pendidikan Tabanan I Made Sukanitera mengatakan pendataan bangunan rusak sudah dilakukan usulan perbaikan ke BPBD dan ke pusat. Pusat dalam hal ini diajukan perbaikan lewat DAK (Dana Alokasi Khusus).

Kata Sukanitera, gedung SD yang rusak karena bencana, seluruhnya rusak sedang sesuai dengan kriteria untuk mendapat bantuan DAK. Rata-rata kerusakan di bagian plafon. “Untuk mendapat bantuan DAK kerusakannya 40 persen atau sedang. Kalau rusak berat tidak masuk untuk mendapat bantuan DAK. Rusak berat itu adalah kategori bangunan harus diratakan kemudian dibangun ulang dan itu menggunakan dana APBD. Sedangkan kalau rusak ringan bisa diperbaiki menggunakan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ataupun dari komite,” beber Sukanitera.

Dia menambahkan, selama ini ada sejumlah sekolah SD tidak lolos mendapat bantuan DAK karena datanya tidak sinkron dengan laporan Dapodik. Untuk mendapatkan bantuan DAK ini sekolah harus memasukkan data lewat aplikasi Krisna (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran), dan diajukan setahun sebelumnya. “Misalnya untuk mendapatkan DAK di tahun 2023, sejak 2022 harus diajukan. Penutupan pengajuan itu sampai bulan Maret,” katanya. *des

Komentar