nusabali

Musim Hujan, Pengeringan Padi Gunakan Oven

  • www.nusabali.com-musim-hujan-pengeringan-padi-gunakan-oven

BANGLI, NusaBali
Hujan yang belakangan ini kerap deras makin menyulitkan petani di Bangli untuk mengeringkan gabah.

Para petani kini menggunakan jasa oven untuk mengeringkan gabah. Salah satu tempat selip padi yang menyediakan jasa oven milik Dewa Bayu di Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli.

Dewa Bayu mengatakan untuk padi yang baru panen harus melalui proses pengeringan. Jika cuaca cerah, paling tidak dibutuhkan dua hari untuk pengeringan padi. Sedangkan ketika musim penghujan, tentu akan sulit untuk mengeringkan padi tersebut. Maka, untuk mengeringkan, dirinya menggunakan oven.

"Proses pengeringan menggunakan oven antara 4 - 8 jam,  tergantung kondisi gabahnya. Semakin basah, maka pengeringan lebih lama," ungkapnya Minggu (30/10).

Lanjutnya, permintaan untuk pengeringan gabah cukup banyak. Menurut Dewa Bayu, dalam sehari bisa mengeringkan 1 ton padi. "Jumlah petani yang mau mengeringkan gabah bervariasi. Tapi dalam sehari saya bisa melayani untuk pengeringan 1 ton," ujarnya.  

Untuk pengeringan padi, Dewa Bayu mendapat ongkos berupa dedak. Selain mengeringkan padi, dirinya juga langung menggiling padi. Biaya dedak tersebut dijual untuk pakan ternak babi.

Diakui, untuk di wilayahnya ada beberapa usaha penggilingan atau selip padi. Tapi, baru selipnya yang memiliki oven. Sehingga saat musim hujan banyak petani yang datang untuk menggunakan jasa oven ini. "Saya baru 8 bulan terakhir menggunakan oven gabah," sebutnya.

Saat musim hujan sebelumnya, dia tidak bisa berproduksi karena sulit pengeringan padi. Dewa Bayu mulai mencari cara untuk bisa mengeringkan padi. "Saya coba-coba cari di internet, ada yang menjual alat untuk pengeringan. Alat ini menggunakan listrik dan juga gas," sambungnya.

Di sisi lain, produksi padi oleh petani belakangan ini cukup menurun. Selain karena masa tanam yang berbeda-beda, banyak juga petani yang beralih ke sayuran maupun cabai. Untuk harga padi maupun beras di pasaran cukup bagus. "Banyak yang beralih ke sayuran dan cabai. Harga cabai sempat melambung," imbuhnya.*esa

Komentar