nusabali

Parwata Terima Kedatangan Tamu Kehormatan dari Arab Saudi

Jalin Hubungan G to G Soal Tenaga Kerja

  • www.nusabali.com-parwata-terima-kedatangan-tamu-kehormatan-dari-arab-saudi

MANGUPURA, NusaBali
Ketua DPRD Badung Putu Parwata didampingi Ketua Komisi IV I Made Suwardana menerima kunjungan tamu kehormatan dari Kerajaan Arab Saudi, Saffar Al Asmari dan Hasyim di kantor DPRD Badung, Senin (24/10).

Dari pertemuan ini akan dilanjutkan dengan hubungan G to G (Government to Government) terkait penyerapan tenaga kerja asal Badung ke Arab Saudi. Hal ini sebagai upaya DPRD Badung dan pemerintah dalam mendorong warga Badung untuk memaksimalkan keterampilan dalam mengambil peluang kerja di luar negeri.

“Hari ini kami menerima tamu kehormatan dari Kerajaan Arab Saudi. Raja Salman dan Putra Mahkota sudah pernah berkunjung ke Badung. Karena itu, pada hari ini kami dikunjungi dan kami membangun silaturahmi agar Pemkab Badung bisa menjalin G to G, sehingga kita bisa memperluas networking,” ujar Parwata, usai menerima tamu kehormatan tersebut.

Menurut Parwata, Arab Saudi memiliki potensi yang luar biasa, baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja. Parwata pun berharap hubungan G to G yang akan dibangun ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Badung. Sebab tanpa membangun jaringan yang luas, kata Parwata, maka warga Badung tidak akan mendapatkan kesempatan yang maksimal dalam meraih peluang kerja. “Kesempatan membangun komunikasi begitu terbuka dan kita bangun sebaik-baiknya, sehingga anak-anak kita berpeluang besar untuk menjadi tenaga kerja yang terampil, prosesional, dan memiliki satu identitas yang kuat bahwa mereka adalah SDM Badung yang bagus,” kata politisi PDIP asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara ini.

Lebih lanjut dikatakan, DPRD Badung dan pemerintah hadir untuk mendorong dan membantu semua lembaga LPK (Lembaga Pelatihan Kerja), agar warga Badung betul-betul dididik keterampilannya, sehingga bisa dikirim sebagai tenaga kerja ke luar negeri. Parwata menegaskan, tenaga kerja yang akan dikirim tentunya akan diseleksi baik dari sisi penerima maupun pengirim tenaga kerja. Supaya tenaga kerja yang dikirim betul-betul terampil, sedangkan perusahaan penerima tenaga kerja juga tidak abak-abal.

“Bahkan pemerintah sudah komitmen nanti untuk mencetak sertifikasinya, free. Beberapa nanti kita akan bantu, bisa seperti pengurusan paspor atau pelatihan bahasa. Nanti kita akan lakukan langkah-langkah konkret dalam rangka mengedukasi dan meningkatkan grade dari ketenagakerjaan Badung yang akan kirim ke luar negeri,” kata Parwata sembari menyebut kerja sama G to G juga akan dilakukan dengan negara Jepang dan Australia.

Kemudian soal perlindungan terhadap tenaga kerja ke luar negeri, Sekretaris DPC PDIP tersebut menambahkan, dari pemerintah akan melakukan monitoring terhadap LPK-LPK pengirim tenaga kerja. Dari data Dinas Peridustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Badung, saat ini ada 42 LPK di Gumi Keris yang sudah memberangkatkan lebih dari 1.000 tenaga kerja ke luar negeri.

“Kami tetap melakukan monitoring atau pengawasan terhadap lembaga-lembaga pengirim tenaga kerja. Jangan sampai dikirim oleh perusahaan yang ilegal. Kita mau perusahaan-perusahaan yang memiliki kompetensi, pengalaman, serta legalitas yang kuat dan sah secara UU,” tegas Parwata. *ind

Komentar