nusabali

Perajin Capil Berbahan Busung Kesulitan Bahan Baku

  • www.nusabali.com-perajin-capil-berbahan-busung-kesulitan-bahan-baku

SEMARAPURA, NusaBali
Perajin capil (topi) anyaman janur di Dusun Pemenang, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung kesulitan bahan baku saat musim hujan.

Selain kesulitan bahan baku, saat musim hujan topi berbahan janur rentan berjamur. Jika terkena jamur maka muncul bercak-bercak hitam. Harga capil bervariasi dari Rp 15.000 per buah hingga Rp 25.000 per buah tergantung bahan yang digunakan.

Salah seorang perajin capil, Ni Wayan Remi, 50, mengaku kesulitan bahan baku saat musim hujan. “Karena kesulitan bahan baku saya sampai beli bahan baku di Gianyar,” ungkap Remi, Kamis (20/10). Remi membuat capil berbahan busung (janur muda) dan slepahan (janur tua) bersama suami, Nengah Suda, 50. Harga busung Rp 10.000 per ikat dan harga slepahan Rp 8.000 per ikat. “Satu ikat janur dapat satu buah topi,” jelas Remi.

Remi menjual capil berbahan slepahan Rp 15.0000 per buah dan capil berbahan janur Rp 25.000 per buah. Selain kesulitan bahan baku saat musim hujan, capil juga rentan terserang jamur. “Jika terkena jamur muncul bercak-bercak hitam,” ungkap Remi. Meski harga bahan baku mahal, Remi tidak menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. “Biasanya ada pengepul yang mengambil ke sini,” imbuh Remi.

Remi dan Nengah Suda merupakan sedikit keluarga yang masih bertahan membuat capil anyaman janur di Dusun Pemenang. Beberapa tahun lalu, hampir setiap kepala keluarga di Dusun Pemenang merupakan perajin capil anyaman janur. “Saya sudah 30 tahun membuat capil busung,” ujar Remi. *wan

Komentar