nusabali

Cemaran Proyek Shortcut, Rumah hingga Kebun Berlumpur

  • www.nusabali.com-cemaran-proyek-shortcut-rumah-hingga-kebun-berlumpur

SINGARAJA, NusaBali
Intensitas hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Bali termasuk Kabupaten Buleleng, membawa dampak sistemik pada proyek pembangunan shortcut Singaraja-Denpasar, wilayah Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Tanah dari galian dan pengerukan bukit larut dibawa air hujan. Akibatnya cemaran lumpur tersebut pun berdampak hingga ke rumah warga dan kebun-kebun warga setempat.

Kondisi terparah pun terjadi sepekan ini. Air hujan yang membawa material proyek tidak dapat tertampung sepenuhnya di drainase dan saluran air yang ada. Lumpur meluap ke jalan raya dan masuk menggenangi satu rumah warga di Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit. Puluhan hektare kebun warga setempat juga direndam lumpur hingga batu. Cemaran lumpur yang terjadi akibat hujan ini dialami warga sejak bulan Agustus lalu.

Perbekel Gitgit I Putu Arcana Kamis (20/10) mengatakan, luapan lumpur terjadi di tiga titik. Paling parah terdampak di Banjar Dinas Pererenan Bunut dan Wira Bhuana. “Saluran air yang kemarin meluap itu sebenarnya bukan sungai atau saluran irigasi tetapi semacam lembah. Karena hujan deras maka meluap ke jalan, ke kebun dan rumah warga. Dari 3 titik, 2 diantaranya tidak ada gorong-gorong,” jelas Arcana.

Beruntung saat dikomunikasikan dengan pelaksana proyek shortcut, mereka menyanggupi dan bertanggung jawab untuk menangani masalah tersebut. Arcana menyebutkan, saat ini sedang dilakukan perbaikan saluran air yang kemarin meluap, dengan memperbaiki dan memasang gorong-gorong. Sehingga ke depannya jika turun hujan deras lagi, air dan material bisa mengalir dengan lancar dan bermuara ke sungai terdekat.

“Pelaksana proyek sudah bertanggung jawab melakukan perbaikan, bahkan warga yang kebunnya rusak terpapar lumpur juga sudah dapat ganti rugi. Ada sekitar 40 warga yang lahannya terdampak. Yang mengalami kerugian di bawah Rp 10 juta sudah dibayarkan ganti ruginya, yang belum itu yang di atas Rp 10 juta,” jelas Arcana.

Sementara itu, Pemerintah Desa, Kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng sudah sempat melakukan pra mitigasi. Selanjutnya pekan depan, Pemdes bersama Pemerintah Kecamatan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan melakukan mitigasi ulang. Sehingga dapat dilihat betul akibat paparan lumpur shortcut dan potensi bencana yang dapat terjadi. *k23

Komentar