nusabali

Pemkot Berencana Tinggikan Gedung Sekolah

Walikota Tinjau SDN 11 Padangsambian yang Terdampak Banjir

  • www.nusabali.com-pemkot-berencana-tinggikan-gedung-sekolah
  • www.nusabali.com-pemkot-berencana-tinggikan-gedung-sekolah

Solusi lainnya yang dilontarkan Walikota IGN Jaya Negara adalah memperbanyak lubang resapan di sekitar sekolah, juga memperbaiki tembok sekolah yang berbatasan langsung dengan sungai.

DENPASAR, NusaBali

Pemkot Denpasar berencana meninggikan bangunan/gedung SDN 11 Padangsambian, di Jalan Tangkuban Perahu, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat. Hal itu karena sekolah tersebut menjadi langganan banjir saat musim hujan dengan intensitas tinggi seperti pada Selasa (18/20) kemarin.

“Solusi lain adalah, sekolah ini dapat dilakukan peningkatan bangunan. Jadi ketika banjir datang, siswa dapat tetap belajar di ruang lantai 2. Terkait ini, kita akan koordinasikan dan bahas lebih lanjut,” kata Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat meninjau SDN 11 Padangsambian, Rabu (19/10).

Saat meninjau SDN 11 Padangsambian, Walikota Jaya Negara didampingi Kadis PUPR Anak Agung Bagus Airawata, Kepala Disdikpora Anak Agung Wiratama, Kalaksa BPBD Ida Bagus Joni Ariwibawa, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai, dan Camat Denpasar Ida Bagus Purwanasara.

“Solusi yang dapat kita lakukan adalah memperbanyak lubang resapan di sekitar sekolah, serta memastikan sungai ini bersih dari sampah. Di samping itu juga akan memperbaiki tembok sekolah yang berbatasan langsung dengan sungai,” tandas Walikota Jaya Negara seperti rilis yang diterima NusaBali.  

“Sekolah ini memang posisinya paling rendah di antara pemukiman  penduduk, sehingga air banyak masuk ke halaman sekolah. Selain itu juga karena luberan air dari sungai yang ada di sebelah sekolah,” imbuhnya.

Sekolah yang terletak di Jalan Gunung Tangkuban Perahu tersebut memang berdampingan dengan sungai dan berlokasi di tengah pemukiman warga. Menurut Walikota Jaya Negara, hal ini juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi Pemkot Denpasar dalam hal penanganan banjir di lokasi tersebut.

Walikota Jaya Negara juga mengingatkan agar dalam masa cuaca ekstrem ini masyarakat untuk selalu hati hati dan waspada. “Kami juga sudah menginstruksikan kepada OPD untuk siaga bencana. Semua potensi dan kekuatan serta perangkat pertolongan agar disiapkan dengan baik, sehingga ketika terjadi bencana bisa segera melakukan respons cepat dan penanganan,” tandas Walikota Jaya Negara.

Seorang guru di SDN 11 Padangsambian, Ni Made Puspawati yang bertugas sejak tahun 1994 di sekolah tersebut mengungkapkan, banjir terjadi baru di atas tahun 2015. Banjir terparah terjadi pada 2018 lalu dengan ketinggian air setinggi orang dewasa dan menghanyutkan kursi-kursi belajar siswa.

Di sekolah tersebut terdapat 19 ruang kelas dan 4 di antaranya menjadi langganan terendam banjir. Bahkan gudang dan aula juga tidak lepas dari rendaman air. “Dulu tidak ada karena alur sungai lebar dan masih ada tegalan, sehingga air ke sana. Sekarang dengan sesaknya pemukiman di pinggir sungai, air masuk ke sekolah dan beberapa rumah warga juga terendam,” kata Puspawati.

Salah seorang guru, Ni Ketut Sarjani, mengatakan memang posisi sekolahnya rendah dan ada sungai kecil di sebelahnya. “Dengan adanya kunjungan rombongan Bapak Walikota, semoga permasalahan dapat segera teratasi,” kata Sarjani.

SDN 11 Padangsambian merupakan sekolah hasil regrouping dengan sekolah SDN 13 Padangsambian, dengan jumlah murid mencapai 600 siswa.

Sementara itu, Kabid Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kota Denpasar I Nyoman Suriawan, mengatakan beberapa sekolah yang rawan kebanjiran di Denpasar adalah sekolah yang berada dekat dengan sungai. Sekolah-sekolah dimaksud di antaranya SDN 21 Dauh Puri, SDN 6 Panjer, SDN 3 Panjer, SDN 11 Padangsambian, serta SDN 21 Pemecutan. “Yang rawan itu sekolah-sekolah yang menyanding sungai,” ucapnya. *mis

Komentar