nusabali

Banjir Bandang, Pasokan Air Bersih Terganggu

Perumda Air Minum Tirta Mangutama Stop Produksi

  • www.nusabali.com-banjir-bandang-pasokan-air-bersih-terganggu

MANGUPURA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung terpaksa menyetop produksi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Belusung mulai Senin (17/10) siang.

Penyetopan produksi ini disebabkan banjir bandang yang menyebabkan tingkat kekeruhan air cukup tinggi serta sampah yang membludak. Akibatnya pasokan air ke sejumlah wilayah di Badung termasuk Kecamatan Kuta Selatan terganggu.

Direktur Teknik PDAM Tirta Mangutama I Made Suarsa, mengatakan hujan deras yang mengguyur hampir seluruh Pulau Dewata mengakibatkan banjir bandang. Banjir tersebut membawa sejumlah material sampah serta membuat kekeruhan air di atas ambang rata-rata. Atas kondisi itu, pihaknya terpaksa menyetop sementara produksi air bersih untuk mengantisipasi kerusakan pada pompa pengolahan. “Saat ini kita off dulu, karena berisiko pompa bisa patah. Tidak mungkin juga berproduksi dengan kondisi lumpur, sampah dan lainnya,” kata Suarsa, Senin (17/10).

Dia mengaku, proses dimatikannya mesin pompa produksi air di IPA Belusung itu dilakukan pada Senin pukul 11.57 Wita. Dengan dimatikannya mesin, tentunya pasokan air bersih ke sejumlah wilayah terganggu, utamanya di wilayah Badung Selatan, seperti di daerah Kampus Unud, Puri Gading, Desa Ungasan, Desa Kutuh, wilayah Balangan, Goa Gong dan sekitarnya. Diperkirakan ribuan pelanggan terkena dampak.

Meski demikian, pihaknya juga tidak sepenuhnya kekurangan pasokan, karena saat ini masih ada cadangan yang diolah dan dipasok ke masyarakat. “Memang pompa saat ini dimatikan agar air yang keruh itu tidak masuk ke Intake. Tapi saat ini kita masih mengolah cadangan yang ada untuk disuplai ke masyarakat,” kata Suarsa.

Sampaikan kapan pompa dimatikan, Suarsa belum bisa memastikan. Namun dari perkiraan awal kondisi tersebut berlangsung hingga Rabu (19/10) besok. Saat ini pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan hanya menunggu kondisi alam mulai normal. Dia pun berharap masyarakat untuk memahami kondisi ini, kalau pun pihaknya memaksakan untuk produksi, tentu akan terjadi kerusakan pompa yang sudah pasti berdampak panjang untuk pengolahan air bersih. “Mudah-mudahan tidak lama dan mudah-mudahan tidak ada hujan deras dan banjir badang susulan. Kita tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa melawan alam. Kalau alam sudah seperti ini, kita hanya menunggu,” ucapnya.

Sementara, Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama I Wayan Suyasa menegaskan penyetopan produksi air di IPA Belusung itu karena tingkat kekeruhan yang di atas ambang rata-rata. Saat terjadinya banjir bandang kekeruhan mencapai 20.000 NTU, padahal kisaran kekeruhan air yang dapat diolah dari 10.000 - 15.000 NTU. Untuk mencegah kerusakan pada pompa, pihaknya terpaksa menyetop produksi. “Pasokan air bersih di sejumlah wilayah terganggu. Ini imbas dari banjir bandang yang membuat air keruh dan lumpur,” katanya saat dikonfirmasi. *dar

Komentar