nusabali

Pusat Tidak Akomodir Usulan DAK Bangun Gedung II RSU Bangli

  • www.nusabali.com-pusat-tidak-akomodir-usulan-dak-bangun-gedung-ii-rsu-bangli

BANGLI, NusaBali
RSU Bangli, sekitar Juni 2022, telah mengajukan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) ke pusat untuk pembangunan gedung II Rp 69 miliar.

Namun, dipastikan rumah sakit ini tidak akan mendapat alokasi dana tersebut. Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, didampingi Direktur RSU Bangli dr I Dewa Gede Oka Darsana Sp AN beserta staf, belum lama ini relah berkoordinasi ke pusat terkait DAK tersebut. Tim dari Bangli ke Kementerian Kesehatan RI berudiensi dan konsultasi, diterima oleh Sesditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Bupati Sedana Arta mengatakan program prioritas Kabupaten Bangli adalah meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada seluruh Krama Bangli  dengan pelayanan yang memenuhi standar dan berkualitas. Sesuai dengan Masterplan RSU Bangli yang telah tersusun pada akhir tahun 2021 dimulai dengan pembangunan Gedung 1A dan 1B  melalui dana pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari PT SMI senilai 71,7 M. Selain itu, ada dana pendampingan dari APBD sebesar Rp 36,4 M. Pembangunan ini akan selesai pada Desember 2022.

Setelah rampung pembangunan gedung IA dan IB akan dilanjutkan pembangunan gedung 2 II yang akan diperuntukkan sebagai gedung rawat inap pada awal 2023. "Untuk pembangunan lanjutan gedung perawatan tersebut direncanakan dengan sumber anggaran dari DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023," ungkapnya, Jumat (13/10).

Menurut Bupati asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini, RSU Bangli untuk tahun 2023 menjadi Lokus Prioritas DAK FISIK Bidang Kesehatan khususnya untuk Sub Bidang Penguatan Layanan Rujukan. Bangli satu-satunya kabupaten atau kota di Bali yang menjadi lokasi prioritas, dengan tiga menu program (Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan). "Tahapan pengusulan DAK telah dimulai Juni 2022. Tahapan awal berupa upload usulan, dilanjutkan tahapan sinkronisasi dan penetapan," kata politisi PDIP ini.

Setelah turunnya surat dari Kemenkeu Nomor S-173/PK/2022 tanggal 29 September 2022 perihal Penyampaian rincian alokasi transfer, dimana dalam lampirannya usulan saran berupa gedung rawat inap tidak terakomodir dalam DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023.

"Dari audiensi dan konsultasi kami yang diterima oleh Sesditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, disimpulkan untuk sumber pendanaan pembangunan Gedung Rawat Inap tidak memungkinkan lagi untuk diakomodir dari DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023," bebernya.

Dijelaskan, tidak terakomodirnya usulan tersebut karena DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023 sudah disetujuinya RUU APBN 2023. Kemudian mengajukan alternatif pendanaan kepada Kementerian Keuangan dengan menyertakan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan.

Di sisi lain, Direktur RSU Bangli dr I Dewa Gede Oka Darsana SpAn mengatakan saat ini pihaknya sedang berproses untuk usulan di Kementerian Keuangan. Diharapkan, ada pendanaan dari sumber lainnya. "Usulan yang kami ajukan dialokasikan anggaran untuk prasarana dan alat kedokteran senilai Rp 2 miliar, ujarnya.

Direktur asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini menyampaikan Indonesia itu bukan hanya Bali, bukan hanya Bangli, ada 37 provinsi, 514 kabupaten/kota, 2.514 rumah sakit (RS) umum dan 598 RS khusus pemerintah. Tentu daerah lain, rumah sakit lain memerlukan bantuan pusat juga dengan skala prioritas yang berbeda.

"Tetapi, karena RSU Bangli sudah dimasukkan sebagai lokasi prioritas dan sudah melengkapi seluruh dokumen serta proses yang disyaratkan. Oleh karenanya kami dari RSU Bangli bersama Bapak Bupati beraudiensi dan klarifikasi terkait tidak diakomodirnya pendanaan pembangunan gedung perawatan dari dana DAK tahun anggaran 2023 tersebut," sambungnya.

Dari audiensi dan konsultasi tersebut dinyatakan bahwa Kemenkes sangat mendukung pembangunan gedung perawatan tersebut. Tetapi belum bisa diakomodir melalui pendanaan DAK TA tahun 2023 karena adanya penurunan pagu anggaran di kementerian serta adanya perubahan skala prioritas pendanaan di Kemenkes.

"Kami disarankan untuk mengajukan pendanaan dari sumber lainnya melalui  rekomendasi dari Kemenkes. Kami dari RSU Bangli dan arah kebijakan Bapak Bupati Bangli tetap akan berjuang untuk mewujudkan pembangunan gedung perawatan sesuai master plan & DED yang sudah ada di tahun 2023," tegaskan.

Ditambahkan, gedung perawatan atau gedung II sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi krama Bangli. "Ini menjadi salah satu komitmen dan prioritas Bupati Bangli. Astungkara, dengan dukungan doa dari masyaraKat Bangli, hal itu bisa diwujudkan," imbuhnya. *esa.

Komentar