nusabali

Vaksin PMK Sasar Ternak Berkaki Empat

  • www.nusabali.com-vaksin-pmk-sasar-ternak-berkaki-empat

Perluasan capaian vaksin PMK pada ternak di luar sapi sudah dilakukan Dinas Pertanian Buleleng sejak tiga pekan terakhir.

SINGARAJA, NusaBali
Pemberian vaksin Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kini diperluas. Vaksin saat ini tidak hanya diberikan kepada ternak sapi, tetapi juga ternak lainnya yang berkaki empat, seperti babi, kambing dan kerbau.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Made Sumiarta, Senin (10/10), menerangkan perluasan vaksinasi PMK dilaksanakan sesuai dengan instruksi pusat. Distribusi ternak potong yang sudah dibuka kembali di pasar-pasar hewan juga wajib memenuhi syarat vaksinasi.

“Semua ternak untuk daging potong di pasar hewan syaratnya harus sudah tervaksin, ketentuan dari pusat memang begitu. Kalau indikasi penyebaran PMK menuran dari sapi ke ternak lain sih belum ada sampai sekarang,” ucap Sumiarta.

Perluasan target sasaran vaksin PMK ini pun bertambah hampir 100 persen lebih. Dari target awal populasi sapi sebanyak 148.000 ekor, bertambah 91.770 ekor ternak lainnya. Puluhan ribu tambahan sasaran vaksinasi itu terdiri dari populasi kambing perah 11.188 ekor, populasi kambing potong 2.390 ekor, babi 78.068 ekor, dan kerbau 205 ekor.

Menyikapi hal tersebut Dinas Pertanian menambah tim vaksinasi. Dari semula 25 tim vaksinasi inti yang bergerak selama ini, sudah dibantu 10 tim tambahan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Selain itu juga akan dilaksanakan Gebyar Vaksinasi PMK yang akan dibantu Fakultas Kedokteran Hewan Unud, dengan total 50 tim vaksinasi untuk percepatan vaksin di Buleleng.

“Nanti tanggal 15, 16, 22, 23, 29 dan 30 Oktober ini akan dibantu 50 tim dari Unud untuk melakukan Gebyar Vaksinasi PMK di Buleleng. Sehingga harapannya akhir Oktober ini capaian vaksin bisa terkejar di angka 80 persen. Kami juga dibantu staf BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan yang masuk Satgas Penanganan PMK untuk tenaga recorder di lapangan,” jelas Sumiarta.

Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng per Senin (3/10), capaian vaksinasi PMK terakhir baru mencapai 25 persen dari jumlah populasi sapi per tahun 2021 sebanyak 148.000. Namun setelah dilakukan evaluasi, Sumiarta mengatakan dalam kurun waktu setahun ini populasi sapi di Buleleng menurun tajam.

Populasi awal sebanyak 148.000 ekor per data terkini menjadi 82.730 ekor. “Setelah kami lakukan pendataan ulang, ternyata populasi sapi di Buleleng berkurang drastis. Kami sedang mengecek kembali ke lapangan sembari terus bergerak melakukan vaksinasi. Tetapi diindikasi penurunan populasi ini terjadi karena ada lockdown keluar masuk sapi potong, kebutuhan hari raya dan juga karena PMK,” terang pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.

Sementara itu dalam capaian target vaksinasi PMK di Buleleng masih cukup rendah. Sumiarta mengatakan sejauh ini memang ditemui beberapa kendala di lapangan. Selain karena jumlah populasi sapi sangat banyak, faktor topografi wilayah perbukitan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Kadang juga tim vaksinasi tidak ada yang mengantarkan dari pihak desa, sehingga bergerak sendiri dan masih mencari-cari.

Tim vaksinasi PMK di lapangan disebut Sumiarta masih kerap kali menghadapi penolakan petani. Sejumlah petani yang memelihara sapi menolak ternaknya divaksin karena kurang pemahaman. “Kami tidak menyerah, tetapi tim kami terus mengedukasi petani-petani yang masih menolak dengan diberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) agar mereka lebih paham. *k23

Komentar