nusabali

Pariwisata Pensiunan, Lansia Jepang Diajak Habiskan Masa Tua di Bali

  • www.nusabali.com-pariwisata-pensiunan-lansia-jepang-diajak-habiskan-masa-tua-di-bali

GIANYAR, NusaBali.com - Bali memiliki daya tarik bagi para pensiunan atau lansia dari mancanegara untuk menikmati masa tuanya. Potensi inilah yang mendorong perusahaan hospitality, tour and travel, menyediakan layanan pariwisata pensiunan atau retirement tourism.

Melihat antusiasme wisatawan pensiunan asing untuk menetap di Bali cukup tinggi, Wiswacon Group diresmikan di Desa Singakerta, Ubud, Gianyar  pada Senin (10/10/2022).

"Terlahir ide untuk mempelajari kemungkinan membangun proyek real estate untuk para penisunan asing di Bali," jelas Direktur PT Manuk Dewata Internasional I Dewa Gede Ambara Putra Manacika didampingi Komisaris Wiswacon Group Ketut Sudarta.

Wiswacon melalui tiga anak perusahaannya PT Wiswacon Properti Indonesia, PT Manuk Dewata Internasional dan PT Aruna Bali Chikara menggabungkan bisnis konstruksi, real estate dan perhotelan dalam satu atap manajemen dan komprehensif.

"Akan sejalan dengan dikembangkannya pariwisata kesehatan, pembangunan fasilitas kesehatan bertaraf internasional di daerah kawasan pariwisata,” kata Dewa Gede Manacika.

Pengembangan pariwisata pensiunan ini dinilai sangat menjanjikan dan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan penisunan untuk berkunjung dan menetap dalam satu daerah tujuan wisata.

“Karena mereka yakin bahwa akan mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan yang berkualitas," jelas Pamangku Pura Khayangan Catur Bhuana Payangan ini. 

Pariwisata pensiunan juga akan membuka lapangan kerja bagi tenaga perawat khusus manula, asisten rumah tangga, sopir dan profesi lain. Termasuk dalam bidang usaha pertanian diyakini dapat memicu proses produksi pertanian yang berkualitas karena wisatawan pensiunan akan lebih memerlukan produk pertanian organik. 

"Segmen usaha entertainment dan tour travel juga akan diuntungkan. Karena mereka sewaktu-waktu akan melakukan acara rekreasi tour ke tempat wisata di Bali maupun Nusantara," jelasnya. 

Dari sisi seni budaya, wisatawan penisunan termasuk penikmat pertunjukan seni budaya, menyukai aktivitas pelatihan dan pemahaman budaya lokal.

Terpenting, pariwisata pensiunan ini menawarkan sebuah konsep wellness membangun keharmonisan dalam kehidupan. Bukan hanya sekadar mencapai kesehatan fisik, namun integrasi antara pikiran, tubuh dan jiwa. 

"Mereka akan mencapai kesehatan sejati dalam umur panjang dalam kondisi bahagia, long life," terangnya. 

Dewa Gede Manacika optimis pariwisata pensiunan ini akan menggeliat. Terlebih pihaknya telah memiliki beberapa partner di Jepang. Sementara itu potensi pensiunan asing khususnya asal Jepang yang relatif banyak. 

"Mereka biasanya tinggal di panti jompo, jauh dari keluarga. Jumlahnya bisa ribuan," jelas Dewa Gede Manacika yang juga didampingi Direktur Aruna Bali Chikara Luciana Ayu Sukmawati. 

Wisatawan pensiunan dikategorikan sebagai segmen pariwisata yang enviromental carring. Artinya kawasan pantai, danau, pegunungan dan daerah pedesaan menjadi lokasi ideal untuk lokasi properti. 

"Karenanya pariwisata pensiunan bersinergi erat dengan program pelestarian lingkungan dan kebudayaan," jelasnya. 

Rencananya Desember 2022 ini, Wiswacon Group akan menerima 10 orang pensiunan dari Jepang untuk long stay di Bali. "Kami sudah mempersiapkan akomodasinya termasuk segala kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan," ungkapnya.

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, I Made Raka  menyampaikan apresiasinya dengan kehadiran Wiswacon Group ini. 

Dalam sambutannya saat acara peresmian, Senin (10/10/2022) di Singakerta, Ubud, Bupati menyampaikan dukungannya terhadap pengusaha yang menggugah potensi pariwisata yang belum tergarap ini. 

Tidak hanya akan mendukung pembangunan di bidang pariwisataan semata, namun juga berimplikasi positif di sektor lainnya. 

"Usaha yang kreatif dan inovatif seperti ini tentunya akan menjadi usaha yang potensial. Karena akan berdampak positif bagi sektor lainnya," ungkapnya.

Wisatawan pensiunan dari catatan Dinas Pariwisata, memang menjadi salah satu pasar potensial. Bahkan banyak pensiunan WNA ini yang menetap dan sampai meninggal di Gianyar. 

Dengan adanya usaha yang secara profesional menggarap pasar ini dengan memadukan segala bentuk pelayanannya, maka akan menambah tawaran wisata di Gianyar. 

"Harapan kami, usada ini secara konsisten berjalan dan bersinergi dengan potensi-potensi lokal," harapnya, yang kemudiam dilanjutkan dengan gunting pita sebagai simbol peresmian Kantor Wiswacon Group. *nvi

Komentar