nusabali

Pokols Kolektif Bangkitkan Memori Masa Lalu Para Ilustrator

  • www.nusabali.com-pokols-kolektif-bangkitkan-memori-masa-lalu-para-ilustrator
  • www.nusabali.com-pokols-kolektif-bangkitkan-memori-masa-lalu-para-ilustrator
  • www.nusabali.com-pokols-kolektif-bangkitkan-memori-masa-lalu-para-ilustrator
  • www.nusabali.com-pokols-kolektif-bangkitkan-memori-masa-lalu-para-ilustrator

DENPASAR, NusaBali.com – Throwback: Visual Art Exhibition digelar komunitas Pokols Kolektif untuk meresureksi imajinasi masa lalu dari 17 ilustrator peserta pameran ke dalam wadah kreatif dua dimensi.

Seperti nama tajuknya, Pokols Kolektif ingin menarik dan membangkitkan memori lampau yang sudah dilewati seniman ilustrasi. Ingatan masa lalu itu kemudian dituangkan secara imajinatif melalui goresan karya gambar.

Karya-karya yang mengandung ingatan ilustrator itu dipamerkan di tempat tongkrongan kawula muda sekaligus tempat bersejarah bagi Pokols Kolektif yakni Kroffee Bali di Jalan Pudak tepatnya di depan Pasar Kreneng Denpasar selama dua hari yaitu 8-9 Oktober 2022. Kroffee Bali adalah tempat di mana komunitas ini pertama kali dibentuk atas obrolan tiga pendiri.

“Tema dari pameran ini adalah ‘throwback’ atau kembali. Kembali dalam artian menarik kembali memori-memori yang sudah dilewati oleh setiap ilustrator dan menuangkannya ke dalam gambar,” terang Ketua Panitia Throwback: Visual Art Exhibition Cevin Randy Daffa Hariyadi, 22, ditemui di sela-sela acara, Sabtu (8/10/2022) malam.

Selain merupakan agenda rutin komunitas Pokols Kolektif, pameran kali ini sebagai cerminan hasrat yang terbelenggu dari para anggota komunitas yang selama satu tahun ke belakang sibuk dengan urusan masing-masing di luar berkesenian ilustrasi.

Kata Cevin, para anggota komunitas yang didominasi mahasiswa ini sebelumnya disibukkan dengan penyusunan skripsi dan agenda kuliah. Pameran kali ini adalah bentuk penyaluran dari hasrat para ilustrator untuk berkarya dan berpameran yang sempat hiatus.

“Kegiatan ini kami harapkan juga bisa membantu UMKM di tempat pameran ini karena kami mengundang masyarakat untuk menghadiri pameran,” ujar Cevin.

Antusiasme pengunjung pun cukup tinggi untuk mencuci mata melihat karya seni rupa dua dimensi para ilustrator yang diadakan selama dua hari di akhir pekan ini. Di hari pertama, Sabtu kemarin, tercatat sudah 80 orang datang menengok.

Tidak hanya berpameran, Pokols Kolektif juga mengampanyekan tagline ‘Drawing, Sharing, Have Fun’. Lewat prinsip ini, Throwback: Visual Art Exhibition menyuguhkan pertunjukan live drawing oleh dua ilustrator kenamaan Bali yakni Gede Eka dan Kinktattoo.

Menjelang senja, acara berubah menjadi lebih hangat di mana 17 ilustrator yang terlibat dalam pameran diberi giliran berbicara membagikan kisah di balik karya yang mereka kepada para pengunjung. Wajah serius dan gelak tawa pun bercampur aduk pada sesi ini.

Sementara itu, komunitas Pokols Kolektif sendiri merupakan wadah bagi ilustrator yang awalnya digerakkan oleh I Gede Panji Juniarta, 23 dan dua orang sahabat akibat keresahan mereka dalam penyaluran idealisme berkarya.

“Saya dan dua sahabat, Wahyu dan Yuma resah karena kesibukan, kami kekurangan waktu dan tempat untuk menyalurkan idealisme kami dalam menggambar,” tutur Panji yang juga lulusan Institut Desain dan Bisnis (IDB) Bali ketika ditemui di sela-sela acara.

Dari obrolan dalam tongkrongan pada akhir tahun 2020 di Kroffee Bali tersebut, ketiga sahabat ini memutuskan membentuk Pojok Kolaborasi (Pokols) dan mengadakan pameran kecil-kecilan di tempat tercetusnya komunitas ini. Dari pameran yang dilakukan tanpa visi khusus itu, komunitas Pokols semakin berkembang dan sudah merangkul 15 anggota tetap hingga saat ini.

“Pokols itu pada prinsipnya adalah wadah bagi teman-teman yang hobi menggambar. Tidak terbatas oleh media, alat, dan teknik, maupun style. Kami di sini membaur menjadi satu tidak ada istilah pengurus dan anggota,” ungkap Panji.

Sampai saat ini, Pokols Kolektif sudah mengadakan sedikitnya 10 pameran baik dari komunitas maupun anggota secara pribadi. Secara komunitas, pameran kali ini merupakan ajang yang kelima setelah sebelumnya sempat mengadakan acara besar dengan tajuk ‘Masikian’ yang berkolaborasi dengan UKM Perkamen IDB Bali.

Setiap akhir pekan, komunitas ini pun aktif mengadakan acara ‘Weekend Drawing’ (Wedraw) di Kroffee Bali. Mereka juga membuka ruang bagi siapa saja untuk bergabung asalkan memiliki visi dan hobi yang sama dalam menggambar.

“Bagi teman-teman yang kekurangan ruang dan teman untuk menggambar, jangan ragu untuk bergabung bersama kami di Pokols,” undang Panji kepada para ilustrator soliter.

Di masa mendatang, Pokols Kolektif diharapkan mampu menggaungkan nama komunitas lebih jauh lagi. Selain membesarkan nama komunitas, Pokols Kolektif pun ingin mendorong dan membesarkan nama para anggota lantaran komunitas ini dibangun atas asas kolektif, dari anggota dan untuk anggota. *rat

Komentar