nusabali

Bandara Ngurah Rai Raih Predikat Terbaik se-Indonesia

Proaktif Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

  • www.nusabali.com-bandara-ngurah-rai-raih-predikat-terbaik-se-indonesia

MANGUPURA, NusaBali
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung meraih peringkat pertama dalam Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) Tahun 2022 yang diselenggarakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI.

Penghargaan tersebut karena berhasil melaksanakan program efisiensi energi, konservasi energi, dan penurunan emisi gas rumah kaca di lingkungan bandara tersibuk kedua di Indonesia itu. Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menerangkan penghargaan yang diterima oleh pihaknya selaku pengelola Bandara Ngurah Rai dalam kategori 'management energi pada industri bangunan gedung sub kategori gedung besar'.

Pada kategori tersebut, Bandara Ngurah Rai keluar sebagai jawara atau peringkat pertama dari seluruh bandara yang ada di Indonesia. "Pencapaian yang berhasil diraih oleh Bandara Ngurah Rai yang dikelola oleh Angkasa Pura I merupakan penegasan dan wujud apresiasi atas komitmen dalam mewujudkan misi memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan," jelasnya, Kamis (6/10)

Diakuinya, Bandara Ngurah Rai merupakan bandara yang secara konsep dan dalam operasionalnya sangat memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan hidup, manajemen energi, dan manajemen sumber daya air. Dia mengapresiasi atas raihan tersebut serta berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan hidup. Dia juga tidak menampik kalau Bandara Ngurah Rai adalah salah satu infrastruktur pilot project penerapan Sistem Manajemen Energi atau Energy Management System (EnMS) menuju ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi yang merupakan kerjasama antara United Nations Development Programme (UNDP) dengan Pemerintah Indonesia.

"Program kerjasama ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (Ditjen EBTKE Kementerian ESDM) pada tahun 2021 silam," urainya

Atas implementasi sistem manajemen energi tersebut, hingga bulan Agustus tahun 2022 Bandara Ngurah Rai mampu melakukan penghematan energi sebesar 21.130.628 kWh atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp 25.103.185.993 dengan asumsi biaya listrik Rp 1.188/kWh. Bandara Ngurah Rai juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca atau greenhouse gass sebesar 16.693 Ton CO2e.

Atas raihan itu, Bandara Ngurah Rai juga dijadikan percontohan dalam rangkaian KTT G20 Tahun 2022. Apalagi Bandara Ngurah Rai, sebagai pintu gerbang utama delegasi KTT G20 yang diselenggarakan pada November mendatang. "Di Bandara Ngurah Rai, kami telah mengimplementasikan sejumlah kebijakan terkait konservasi lingkungan hidup, salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tentunya merupakan hal positif yang dapat kami angkat ke mata dunia dalam event KTT G20 mendatang," ujar Faik Fahmi.

Atas capaian tersebut, selanjutnya Bandara Ngurah Rai berhak untuk mewakili Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award dan Clean Energy Ministerial Leadership Award. *dar

Komentar