nusabali

Tragedi Kanjuruhan Jadi Titik Balik Kerukunan Suporter

Ribuan Suporter ‘Klub Jawa’ Berdoa di Jogjakarta

  • www.nusabali.com-tragedi-kanjuruhan-jadi-titik-balik-kerukunan-suporter

SURABAYA, NusaBali
Pelatih dan pemain Persebaya Surabaya berharap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi titik balik untuk merukunkan suporter di Indonesia.

"Betapa indahnya kalau kedua suporter dari Persebaya dan Arema itu bersatu," kata Pelatih Persebaya, Aji Santoso dalam rilisnya di Surabaya, Rabu (5/10). Selain itu, Aji juga menyampaikan rasa duka terhadap para korban yang meninggal dalam peristiwa di Kanjuruhan. Aji berharap, peristiwa itu adalah yang terakhir kali terjadi di Indonesia.

Senada Aji Santoso, kapten tim Persebaya Muhammad Alwi Slamat juga berharap tragedi di Kanjuruhan menjadi yang terakhir. Alwi juga ingin suporter Persebaya dan Arema bisa berdamai dan menjadi persaudaraan satu sama lain.

"Semoga nanti kedua suporter ke depannya juga bisa nonton bola bareng, meskipun itu main di Surabaya atau di Malang. Semoga bisa bersahabat, jangan jadi musuh," kata Alwi.

Sebelumnya, pelatih dan pemain Persebaya mengikuti doa bersama sebagai tanda kemanusiaan atas tragedi Kanjuruhan di Balai Kota Surabaya pada Selasa (4/10) malam. Doa bersama tersebut dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Armuji dengan jajaran DPRD Surabaya, Forkopimda, ulama, kiai, ribuan suporter dan masyarakat serta komunitas lainnya.

Sementara itu, ribuan suporter berbagai klub sepakbola se-Pulau Jawa berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Kota Jogjakarta, Selasa malam. Mereka menyepakati perdamaian dan persatuan sembari mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan.

Pertemuan ribuan suporter itu diawali dengan salat gaib, dan do'a bersama untuk para korban di Kanjuruhan dan diakhiri dengan penyalaan lilin serta cahaya gawai sebagai simbol perdamaian.

"Kita akan membuat sejarah bahwa kita suporter yang hadir pada malam hari ini akan menghentikan semua kebencian-kebencian yang ada dalam hati kita," kata Presiden Brajamusti Jogjakarta Muslich Burhanuddin saat berorasi.

Burhanuddin yang acap disapa Thole itu meminta kepada seluruh suporter menjadikan tragedi di Kanjuruhan sebagai titik tolak untuk bersatu memajukan sepak bola Indonesia.

Suporter yang hadir antara lain dari Brajamusti dan The Maident (Jogjakarta), Paserbumi (Bantul), Slemania dan BCS (Sleman), Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Solo), Panser Biru dan Snex (Semarang), Aremania (Malang), Bonek (Surabaya), The Jakmania (Jakarta), serta Bobotoh dan Viking (Bandung). Hadir pula perwakilan sejumlah elemen suporter dari Medan dan Makassar.

Presiden Pasoepati Solo Maryadi Gondrong berharap ke depan hubungan baik seluruh suporter, utamanya di Jawa Tengah dan DIY terus terjaga.

Meski acara telah usai, ribuan suporter kompak menyanyikan anthem dari klub Persis Solo, PSS, serta PSIM secara bergantian. Di beberapa sudut jalan menuju Stadion Mandala Krida, sejumlah suporter dari wadah yang berbeda juga tampak berfoto bersama dengan mengangkat bendera dan syal masing-masing dengan suka cita tanpa dikomando. *ant

Komentar