nusabali

Balai Bahasa Provinsi Bali Perkuat Bahasa Bali di Kalangan Belia

  • www.nusabali.com-balai-bahasa-provinsi-bali-perkuat-bahasa-bali-di-kalangan-belia
  • www.nusabali.com-balai-bahasa-provinsi-bali-perkuat-bahasa-bali-di-kalangan-belia
  • www.nusabali.com-balai-bahasa-provinsi-bali-perkuat-bahasa-bali-di-kalangan-belia
  • www.nusabali.com-balai-bahasa-provinsi-bali-perkuat-bahasa-bali-di-kalangan-belia

DENPASAR, NusaBali.com – Balai Bahasa Provinsi Bali memperkuat dan memperkenalkan kembali penggunaan Bahasa Bali kepada para belia melalui Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2022.

FTBI merupakan puncak pelaksanaan satu dari tiga program utama Balai Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) Kemendikbudristek RI yakni Perlindungan Bahasa dan Sastra.

Melalui festival untuk para tunas bahasa ibu ini, para belia Bali dari tingkat SD dan SMP diperkenalkan kembali dan digalakkan untuk menggunakan Bahasa Bali dengan kegiatan lomba bahasa dan kesastraan.

“Hari ini, Balai Bahasa Provinsi Bali telah membuka Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2022 secara daring dan luring yang diikuti oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, dewan juri, peserta lomba, dan para pendamping,” ujar Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Dr Herawati, di sela-sela acara, Selasa (4/10/2022) pagi.

Acara yang akan berlangsung hingga Minggu (9/10/2022) ini dibuka secara resmi melalui siaran zoom meeting oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra BPPB Kemendikbudristek RI, Imam Budi Utomo. Sedangkan secara luring dilaksana di Aula Saraswati, Gedung Balai Bahasa Provinsi Bali, Jalan Trengguli I No. 34, Tembawu, Denpasar.

Dalam sambutannya, Imam menyatakan bahwa FTBI merupakan bonus atau selebrasi dari kegiatan revitalisasi Bahasa Bali yang sesungguhnya yakni pelatihan guru master mengenai modul pembelajaran Bahasa Bali yang kemudian diketuktularkan kepada guru lain dan siswa.

“Revitalisasi bahasa daerah ini merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Episode 17 tentang Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan oleh Mas Menteri (Nadiem Makarim) pada tanggal 22 Februari 2022,” terang Imam.

Imam menambahkan bahwa revitalisasi bahasa daerah tidak hanya dilakukan kepada bahasa daerah yang terancam punah tetapi juga bahasa daerah yang masuk kategori aman seperti Bahasa Bali.

“Namun, siapa yang bisa memprediksi bahwa bahasa daerah ini aman di masa mendatang? Nah, dengan pemikiran inilah, kami merevitalisasi semua bahasa daerah di semua level,” tegas Imam.

Oleh karena itu, FTBI 2022 ini difokuskan untuk menggenjot jumlah penutur belia sekaligus generasi penerus Bahasa Bali. Langkah tersebut direalisasikan dengan harapan, bahasa daerah yang digunakan di Pulau Dewata ini tetap ajeg di masa mendatang.

Generasi penerus yang duduk di bangku SD dan SMP tersebut didorong untuk menggiatkan penggunaan Bahasa Bali lewat 14 mata lomba dalam FTBI. Untuk siswa SD terdapat 7 mata lomba yang terdiri dari Masatua Bali, Maca Puisi Bali, Ngwacen Aksara Bali, Magending Bali, Macapat, Nyurat Aksara Bali, dan Mececimpedan.

Sedangkan untuk siswa SMP ambil bagian dalam Ngwacen Aksara Bali, Nyurat Aksara Bali Digital, Maca Puisi Bali, Pidarta, Nutur TikTok, Bebanyolan, dan Potrekan.

Kegiatan lomba FTBI 2022 ini dilaksanakan secara daring maupun luring. Macapat, Masatua Bali, dan Maca Puisi untuk tingkat SD dan SMP akan dilakukan secara daring. Sedangkan sisa lomba akan dilaksanakan pada puncak acara yang akan dihelat pada 9 Oktober 2022 di Balai Budaya Art Center Denpasar. *rat

Komentar