nusabali

KONI Soroti Pelatih 'Karatan' Porprov

  • www.nusabali.com-koni-soroti-pelatih-karatan-porprov

Mestinya malu terus di zona nyaman untuk menunjuk pelatih itu-itu saja. Seharusnya Pengprov mulai memberikan jam terbang kepada pelatih muda potensial.

DENPASAR, NusaBali
Mantan Ketua Umum KONI Bali yang kini menjadi Dewan Penasehat KONI Bali, I Ketut Suwandi menyoroti keberadaan pelatih 'karatan' yang selama ini selalu muncul mendampingi atlet pada ajang Porprov Bali. Suwandi pun berharap kepada Pengprov cabor untuk memperbanyak kuantitas pelatih dengan mencetak pelatih mumpuni.

"Mestinya malu terus di zona nyaman untuk menunjuk pelatih itu-itu saja. Seharusnya Pengprov mulai memberikan jam terbang kepada pelatih muda potensial, sehingga regenerasi pelatih jadi bagus," ucap Ketut Suwandi, yang juga mantan ketua umum KONI Badung itu, Senin (3/10).

Pada laga-laga internasional, kata Suwandi, pelatih sangat berperan dan vital dalam menciptakan dan mencetak atlet berprestasi. Harapan Suwandi, bagaimana caranya pelatih itu mampu mengubah jalannya pertandingan. Hal itu menurutnya yang harus dikembangkan bersama.

“Dari zaman A sampai zaman Z pelatihnya jangan itu-itu saja, sehingga pelatih baru yang memang potensial tak memiliki kesempatan," tegas Suwandi, yang sukses membawa Bali masuk lima besar PON XX/2020 di Papua.

Suwandi sendiri enggan menyebut sosok pelatih yang selama ini selalu jadi langganan menangani atlet di cabor tertentu.  Pria asal Kerobokan Badung itu menegaskan, sport science juga sangat berpengaruh di olahraga modern seperti sekarang. Maka Karena itu, Suwandi meminta pemerintah, akademisi, maupun perguruan tinggi getol memperhatikan dan wajib mendukung perkembangan dunia olahraga dengan ilmu pengetahuan.

"Sekarang olahraga prestasi bukan bicara keberuntungan lagi, tapi prestasi terukur, terstruktur, dan terlaksana ini bisa ditunjang dengan sport science," beber Suwandi.

Untuk itu Suwandi berharap gelaran Porprov Bali jangan sampai hanya dijadikan rutinitas dua tahunan dan sekadar meramaikan saja. Kenapa demikian, karena sesungguhnya Porprov Bali sendiri menjadi ajang para atlet terbaik kabupaten/kota menunjukkan kualitasnya sebagai patriot olahraga demi prestasi yang berkesinambungan. Menurutnya, Porprov Bali merupakan salah satu panggung untuk meregenerasi atlet.

"Saya pertegas, Porprov jangan sekadar rutinitas dua tahunan, bukan itu tujuannya. Tapi bagaimana membina atlet, membentuk karakter, sekaligus meraih prestasi maksimal dengan hitung-hitungan tepat dan terperinci," papar Suwandi.

Sementara itu apa yang disampaikan  Ketum KONI Bali mendekati kenyataan. Pelatih di sejumlah cabor memang terlihat menggunakan pelatih yang sama dalam tiap gelaran Porprov. Sosok pelatih itu juga tidak asing dan memang langganan menjadi sang arsitek di cabor-nya. Hal itu bahkan terjadi hampir separuh dari total 41 cabor yang dipertandingkan pada pesta olahraga multi event dua tahunan antar Kabupaten/Kota. Sehingga pelatih anyar yang sejatinya telah memiliki lisensi, juga tidak begitu muncul. *dek

Komentar