nusabali

SMAN 4 Adaptasi Teknologi VR

  • www.nusabali.com-sman-4-adaptasi-teknologi-vr

Kasek SMAN 4 Denpasar berharap sekolah yang dipimpinnya dapat menerapkan proses pendidikan secara hybrid seperti yang juga diamanatkan Kemendikbudristek kepada sekolah penggerak.

DENPASAR, NusaBali
SMA Negeri 4 Denpasar terpilih sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan program pembelajaran menggunakan teknologi imersif berupa kacamata VR (virtual reality) yang digagas Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sekolah beralamat di Jalan Gunung Rinjani Nomor 1, Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, ini mendapatkan bantuan 10 unit kacamata VR yang bisa digunakan sebagai salah satu media pembelajaran di kelas. Setelah terpilih mengikuti piloting pada Juni 2022 lalu bersama 19 sekolah lainnya di Bali (mendapatkan dua kacamata VR), SMAN 4 Denpasar dan SMKN 1 Denpasar akhirnya terpilih mengikuti program lebih lanjut dengan mendapatkan bantuan 10 kacamata VR. Mereka pun mendapat kunjungan tim dari Kemenkominfo RI pada Kamis (29/9).

Kepala Sekolah SMAN 4 Denpasar I Made Sudana SPd, MPd, menyambut baik dengan diterimanya total 12 kacamata VR dari Kemenkominfo. Pihak sekolah selama ini memberi perhatian serius terhadap penggunaan teknologi dalam melaksanakan pembelajaran.

“Kami sebagai sekolah penggerak basic-nya adalah penggunaan teknologi. Dengan adanya tambahan alat ini akan menambah perbendaharaan teknologi yang akan kami laksanakan pada saat pembelajaran di kelas,” kata Sudana, Senin (3/10).

Sudana berharap dalam waktu tidak lama lagi SMAN 4 juga dapat menerapkan proses pendidikannya secara hybrid (luring dan daring) seperti yang juga diamanatkan Kemendikbudristek kepada sekolah penggerak, agar mampu mengimplementasikan kemajuan teknologi.

“Kami berusaha ke depannya selalu mengembangkan penggunaan teknologi-teknologi yang ada,” imbuh Sudana.

Guru SMAN 4 Denpasar Dewa Made Yuda Andika SPd, MPd, 35, yang sedari awal mewakili sekolahnya mengikuti program dari Kemenkominfo, ini menuturkan, penerapan teknologi VR nantinya bisa diterapkan pada seluruh mata pelajaran di sekolah. Penggunaan teknologi VR, sangat cocok digunakan kepada para siswa yang memiliki kecenderungan cara belajar kinestetik (dengan gerak).  

Dewa Andika menjelaskan, penggunaan teknologi VR merupakan salah satu cara meningkatkan motivasi belajar anak. Diferensiasi setiap siswa yang memiliki cara belajar masing-masing dapat difasilitasi dengan teknologi VR.

“Kita fasilitasi anak-anak dengan gaya belajar masing-masing. Kalau gaya belajar auditori kita berikan audio, kalau visual kita berikan video, kalau kinestetik kita berikan permainan-permainan salah satunya menggunakan virtual reality ini,” kata guru fisika ini.

Dewa Andika menjelaskan, VR merupakan salah satu teknologi imersif yang memungkinkan siswa dapat merasakan langsung sensasi objek yang terlihat pada kacamata VR. Dia mencontohkan ketika pembelajaran mengenai alam semesta, siswa tidak perlu diajak langsung menuju luar angkasa, melainkan cukup melalui teknologi VR dapat merasakan sensasi seolah-olah sedang berada di luar angkasa.

Dewa Andika menyebut siswa sangat antusias dengan penggunaan teknologi VR. Penggunaan teknologi seperti halnya VR merupakan bagian dari sekolah menciptakan ‘bahagia belajar’. Dia mengaku tidak ada kendala berarti dari pihak guru dalam menggunakan pembelajaran berbasis VR.

“Semoga semakin banyak lagi media-media pembelajaran yang menggunakan teknologi yang dapat digunakan dengan cara yang mudah,” harapnya. 7 cr78

Komentar