nusabali

Perahu Rafting Terbalik, 1 Orang Wisman Hilang

  • www.nusabali.com-perahu-rafting-terbalik-1-orang-wisman-hilang

GIANYAR, NusaBali
Seorang wisatawan asing, Robin Naugh Clifford Neil asal USA dilaporkan hilang tenggelam dalam kecelakaan rafting di aliran Sungai Ayung, Gianyar pada Senin (3/10) pukul 16.45 Wita.

Saat kejadian, korban bersama 4 WNA lainnya Jayaraj, Loshni, Suenja dan Felix dipandu seorang instruktur Pasek.    Informasi dihimpun, rombongan wisatawan ini naik perahu rafting menggunakan jasa Ayung Dewata sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu mereka start di kawasan Banjar Bhagawan, Desa Melingih Kelod, Kecamatan Payangan, Gianyar dengan finish di Hotel Pita Maha, Desa Kedewatan, Ubud. Dalam perjalanan sekitar pukul 13.30 Wita tersebut sempat turun hujan lebat. Padahal mereka hampir menyentuh garis finish.

Perahu rafting tersebut diduga terbawa arus sungai yang debit airnya naik lalu terbalik. Para penumpang pun terbawa arus sungai bahkan ada yang sampai terdampar di aliran sungai wilayah Bongkasa, Badung. Naas, korban Robin hilang, sementara 4 penumpang lainnya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Selain perahu yang dipandu Pasek, satu perahu lagi yang berisikan 5 WNA satu keluarga asal Australia juga terbalik. Perahu ini ditumpangi Josephine Sparacino, Alfonso Sparacino, Anthony Sparacino, Marcus Sparacino, dan Cristian Sparacino yang dipandu instruktur Wawan. Beruntung seluruhnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Wisatawan yang selamat telah mendapatkan penanganan di posko Ayung Dewata.

Kapolsek Ubud, Kompol I Gusti Ngurah Yudistira saat ditemui di pos evakuasi menjelaskan kecelakaan ini melibatkan dua perahu rafting. Masing-masing berisi lima wisatawan mamcanegara (Wisman) dan satu pemandu. "Jadi, total ada 12 orang korban, ada yang selamat dan sudah diberikan pertolongan. Tidak mengalami luka serius, hanya luka goresan kemungkinan kena akar atau pohon di sungai. Satu wisatawan lagi masih belum ditemukan, kondisinya belum bisa kita pastikan," ujar Kompol Gusti Ngurah Yudistira.

Polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi. Terungkap, kecelakaan rafting ini terjadi karena faktor cuaca. Beberapa saat setelah garis start, cuaca tiba-tiba mendung dan turun hujan lebat. Aliran sungai membesar lalu membalikkan perahu mereka. Saat terbalik, mereka terombang-ambing. Ada yang terdampar. "Saat hampir mendekati finish atau sekitar 10 menit lagi, tiba-tiba perahunya terbalik karena air sungai yang tiba-tiba membesar," ujarnya.

Sementara itu Perbekel Melinggih Kelod, I Wayan Edy Setiawan mengatakan sebelum kejadian tersebut, kondisi air sejatinya tenang. "Tadi airnya mendadak besar di tengah. Bukan dari awal, sehingga ini murni musibah," ujarnya. Hingga pukul 19.48 Wita, TRC BPBD Kabupaten Gianyar, Satpolair Polres Gianyar, Polsek Payangan, Polsek Ubud, PMI Kabupaten Gianyar serta pihak terkait sedang melakukan pencarian.

"Sesuai informasi, ada kecelakaan rafting jalur Payangan-Kedewatan," ungkap Kasatpolair Polres Gianyar AKP I Wayan Antariksawan. Tim evakuasi berupaya memasuki akses aliran sungai melalui salah satu hotel bintang lima di Ubud.

"Kita masuk dari Royal Pitamaha," jelasnya. Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Gianyar IGN Dibya Presasta mendapatkan informasi bahwa seluruh wisatawan rafting telah menggunakan life jaket. "Info dari pemandu, semua pakai life jaket. Informasi dari pihak Ayung Rafting Kedewatan tadi. Yang 9 orang WNA  sudah ditemukan dalam kondisi selamat. Yang 1 orang sampai sekarang belum ditemukan," ungkapnya. Saat ini, proses pencarian korban masih berlangsung.

Untuk pencarian korban hilang, IGN Dibya Presasta mengatakan akan dilanjutkan pada, Selasa (4/10) pagi. "Besok (hari ini) tim gabungan dimulai dari My Swing Bongkasa Badung jam 7 sudah mulai. Besok gabungan, Gianyar, Badung, Provinsi, Basarnas mulai dari sana," jelasnya. *nvi

Komentar