nusabali

DPD LPM Denpasar Ajak Lestarikan Budaya Bali Lewat Mesatua dan Nyurat Aksara Bali

  • www.nusabali.com-dpd-lpm-denpasar-ajak-lestarikan-budaya-bali-lewat-mesatua-dan-nyurat-aksara-bali

DENPASAR, NusaBali.com – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPD LPM) Kota Denpasar gelar Lumintang Education Weekend Days di parkir utara Taman Kota Lumintang, 1-2 Oktober 2022.

Kegiatan yang bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar ini memiliki misi untuk memberikan ruang dan wadah kepada seluruh komunitas dan juga masyarakat Kota Denpasar yang ingin menampilkan kreativitasnya. 

Lumintang Education Weekend Days ini juga memberi ruang edukasi kepada siswa dari SD hingga SMP di Kota Denpasar untuk belajar Mesatua Bali dan Nyurat Akasara Bali. Bahkan masyarakat umum ataupun orangtua diberikan kesempatan yang sama.

“Kenapa kami memilih kegiatan Nyurat Aksara dan Mesatua Bali karena ini sesuai dengan tradisi Bali. Kami ingin memperkenalkan kepada masyarakat mulai dari anak-anak sampai dewasa untuk melestarikan seni, adat, dan budaya Bali,” ujar Ketua Panitia Lumintang Education Weekend Days, Gede Agus Pratama Dwita, Minggu (2/10/2022) sore.

DPD LPM Kota Denpasar juga berkolaborasi dengan Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar sebagai pengajar dari kegiatan ini. 

Merespons positif kegiatan ini, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, Wayan Yogik Aditya Urdhahana mendukung secara penuh kegiatan Lumintang Education Weekend Days. 

“Karena kegiatan ini termasuk kegiatan yang berkolaborasi dengan semua lini yang ada di Kota Denpasar termasuk juga kami (Penyuluh Bahasa Bali) yang ternyata kegiatan kami juga nyambung di DPD LPM yaitu pelestarian budaya bali khususnya bahasa, sastra, dan budaya,” ujar pria asal Tabanan itu. 
Kegiatan hari kedua yang berlangsung pada pukul 16.00 Wita sempat bergesar ke Wantilan Pura Lokanata akibat cuaca yang kurang mendukung akibat hujan deras yang mengguyur Kota Denpasar. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta. 

Para peserta terlihat sangat tekun membaca satu persatu kata satua Bali yang berjudul I Siap Selem, I Belog, dan Angsa Teken Kurkuak. Para peserta pun diberikan kesempatan untuk membacakan salah satu satua pilihannya di hadapan teman lainnya.

“Walaupun sedikit, anak-anak yang hadir terlihat sangat antusias. Karena keadaan sempat hujan juga namun terlihat mereka sangat semangat untuk belajar Mesatua Bali,” ujar salah seorang pengajar, I Putu Permana Mahardika.

Soal tantangan, I Putu Permana Mahardika menjelaskan jika anak-anak zaman sekarang jarang menggunakan bahasa Bali karena faktor lingkungan. Sehingga dengan adanya kegiatan ini ia dapat mengajarkan kata-kata berbahasa Bali dan pedanan kata ke Bahasa Indonesia. 

“Mereka juga kita kasih kesempatan untuk membaca satua yang juga kita tuntun untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Jadi ini juga akan menambah koleksi bahasa Bali bagi anak-anak,” lanjut Permana.

Selaras dengan hal tersebut, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar berharap kegiatan ini bisa menjadi pioner agar bisa lebih berkembang lagi dan peserta yang hadir bisa lebih banyak. 

“Karena jika tidak kita yang melestarikan siapa lagi. Siapa pun itu bukan hanya orang asli Bali saja tetapi orang yang tinggal di Bali juga harus ikut serta melestarikan Bahasa Bali,” ujar Wayan Yogik Aditya Urdhahana.

Selain kegiatan edukasi Nyurat Aksara dan Mesatua Bali, kegiatan lainnya yang ditawarkan oleh Lumintang Education Weekend Days yakni Outdoor  Games dan menyuguhkan hampir 20  stand UMKM makanan dan Fashion. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung sampai bulan Desember setiap hari Sabtu dan Minggu di parkir utara Taman Kota Lumintang. *ris

 

 





Komentar