nusabali

Bencana 'Kepung' Abiansemal, Pasutri Tertimpa Rumah Joglo

  • www.nusabali.com-bencana-kepung-abiansemal-pasutri-tertimpa-rumah-joglo

MANGUPURA, NusaBali
Memasuki bulan Oktober 2022, cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang ‘mengepung’ wilayah Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Sabtu (1/10).

Sepasang suami istri di Banjar Juwet, Desa Abiansemal, menjadi korban tertimpa rumah joglo roboh di area persawahan banjar setempat. Masih di banjar yang sama, beberapa palinggih milik warga juga roboh tertimpa pohon tumbang.

Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, mengungkapkan dari laporan yang diterimanya, beberapa desa mengalami bencana seperti pohon tumbang, bangunan dan palinggih roboh akibat diterjang hujan deras disertai angin kencang. Salah satu bencana terjadi di area persawahan kawasan Banjar Juwet, Desa Abiansemal, pada sekitar pukul 14.10 Wita, sebuah rumah joglo milik Ketut Sutama, 53, yang berdiri di area persawahan tersebut roboh. Saat kejadian, sepasang suami istri, Ni Made Weki, 60, dan I Made Kama, 65, ternyata tengah berteduh di bawah rumah joglo tersebut.

Berdasarkan keterangan yang didapatkan Camat Arimbawa, pasutri yang tertimpa bangunan rumah joglo tersebut ditemukan oleh saksi bernama Nopi. Saksi menceritakan bahwa pada saat kejadian, korban yang merupakan suami istri sedang memetik bunga di sawah. Karena pada saat itu terjadi hujan lebat, kedua korban diperkirakan berteduh di bawah bangunan joglo yang tidak jauh dari lokasi petik bunga.

“Mengetahui ada rumah joglo yang roboh dan ada yang tertimpa di bawahnya, saksi kemudian minta tolong warga untuk menyelamatkan korban guna mendapatkan penanganan secepatnya,” kata Camat Arimbawa saat dikonfirmasi, Sabtu petang.

Akibat kejadian tersebut, kata dia, kedua korban mengalami luka pada kepala. Oleh warga dan pihak keluarga, korban kemudian dibawa ke RSD Mangusada Badung untuk mendapatkan perawatan. “Informasi terkini dua korban yang tertimpa rumah joglo, satu orang yakni suaminya masih dirawat di IGD RSD Mangusada karena mengalami cedera pada tulang paha kiri. Dan satu orang sudah diperbolehkan pulang,” ucap Camat Arimbawa.

Dikonfirmasi terpisah, Dirut RSD Mangusada dr I Wayan Darta, mengatakan pasien Made Kama mengalami patah tulang belakang. “Penanganan yang akan dilakukan adalah rencana terapi konservatif dan diberikan obat-obatan,” kata dr Darta.

Camat Arimbawa menambahkan, dari kejadian tersebut kerugian yang dialami antara lain satu buah bangunan rumah joglo dan satu unit sepeda motor Honda Supra rusak. Namun perkiraan kerugian belum bisa dihitung. Selain kejadian rumah joglo roboh, di Banjar Juwet, Desa Abiansemal juga terjadi pohon tumbang yang menimpa sejumlah palinggih merajan milik warga. “Ada 6 palinggih hancur antara lain Kemulan, Pelinggih Limas Sari, Gedong, Palinggih Temeres, Palinggih Temujung, Padma Sari. Kejadian ini di rumah warga, di merajannya,” jelas Camat Arimbawa.

Selain dari Banjar Juwet, laporan kebencanaan juga masuk dari Desa Ayunan, di mana sebatang pohon roboh menimpa bangunan salah satu pura di desa tersebut. Di Desa Blahkiuh, pohon tumbang juga menimpa palinggih dan pojok Pura Dalem Gede. “Di Desa Punggul, pohon tumbang dan bambu yang menutup akses jalan. Di Banjar Belawan, Desa Dauh Yeh Cani ada rumah tertimpa pohon waru. BPBD sudah turun. Karena jumlah anggota terbatas dan kejadiannya juga mendadak, jadi satu per satu yang ditangani. Kami di muspika kecamatan juga sudah koordinasi mengambil langkah yang dipandang perlu,” ucap Camat Arimbawa.

Dia membeberkan, sejatinya beberapa minggu sebelum memasuki musim penghujan, pihaknya sudah menerbitkan surat imbauan untuk antisipasi bencana ke desa-desa yang ada di Kecamatan Abiansemal. “Karena memasuki musim hujan, biasanya tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan sebagainya. Malam ini kami akan ada apel siaga di tingkat muspika kecamatan. Salah satu materi akan disampaikan, kemungkinan pemotongan dahan pohon yang melintas di jalan umum,” tutur Camat Arimbawa.

Dia juga meminta sinergi desa dinas dan desa adat untuk mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah masing-masing. “Peran desa adat dan desa dinas penting untuk menyosialisasikan ini. Karena banyak di badan jalan masih melintang pohon-pohon milik warga. Kadang-kadang lupa dipotong dan sebagainya. Di samping itu, kami imbau juga warga agar senantiasa berkomunikasi secepatnya dengan instansi terkait jika ada kejadian. Semisal share info di WAG Badung Siaga Bencana dan PLN menyapa. Sehingga informasinya bisa cepat diterima oleh instansi yang menangani,” tandas Camat Arimbawa. *ind

Komentar