nusabali

Menparekraf Ajak Delegasi WTD Kunjungi Penglipuran, Desa Penglipuran Uji Coba Gelang untuk Wisatawan

  • www.nusabali.com-menparekraf-ajak-delegasi-wtd-kunjungi-penglipuran-desa-penglipuran-uji-coba-gelang-untuk-wisatawan
  • www.nusabali.com-menparekraf-ajak-delegasi-wtd-kunjungi-penglipuran-desa-penglipuran-uji-coba-gelang-untuk-wisatawan

BANGLI, NusaBali
Objek wisata Desa Tradisional Penglipuran di Kelurahan Kubu, Kecamatan/Kabupaten Bangli mulai menerapkan e-ticket.

Pengelola juga melakukan uji coba untuk penggunaan gelang bagi wisatawan yang sudah membayar retribusi/tiket. Perdana penggunaan gelang tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama delegasi internasional serangkaian World Tourism Day (WTD), Rabu (28/9) siang.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan digitalisasi untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan. Selain itu untuk menjadikan objek wisata yang berkualitas. "Kami mendukung terus kebangkitan pariwisata. Ini juga akan membuka lapangan kerja di Bali dan khususnya di sektor pariwisata," ujarnya.

Manajer Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa mengatakan e-ticket sudah diterapkan dengan melayani tunai dan juga non tunai. Kini pihaknya mulai mengambil langkah untuk mengembangkan penggunaan gelang. Ketika pengunjung telah membayar tiket/retribusi maka akan diberikan gelang.

Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan desa adat dan Pemkab Bangli terkait ini. "Hari ini (kemarin) kami uji coba," ungkapnya. Menurut Wayan Sumiarsa, dengan menggunakan gelang ini kebocoran bisa nol persen. Jika wisatawan akan masuk areal Penglipuran harus scan barcode pada gelang. Ketika belum melakukan pembayaran tiket/retribusi maka tidak bisa masuk. Dia mengakui selama ini tingkat kebocoran sekitar 10 persen. Dalam penerapannya pihaknya melakukan terobosan dengan memperbanyak petugas checker.

"Rencana pengembangan gelang bagi wisatawan ini akan disampaikan pada saat laporan pertanggung jawaban pengelolaan objek wisata Penglipuran," sambungnya. Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli, I Wayan Sugiarta mengatakan pihaknya memndorong penerapan digitalisasi. Selain untuk menekan kebocoran pendapatan juga untuk transparansi.

Kata Wayan Sugiarta sudah ada pembicaraan untuk pengembangan gelang wisata tersebut, namun perlu pembahasan lebih lanjut, kaitanya dengan teknik pelaksanaan. "Pengelola di Penglipuran menggandeng  pihak ketiga. Untuk fasilitas pendukung lainnya masih akan dibahas kembali," imbuhnya.

Sementara Objek wisata Desa Tradisional Penglipuran, Rabu kemarin menjadi tujuan kunjungan delegasi internasional serangkaian World Tourism Day (WTD). Menparekraf Sandiaga Uno bersama para delegasi ini mengeksplor Desa Tradisional Penglipuran.

Dalam kunjungan tersebut hadir Sekretaris Jenderal UNWTO (World Tourism Organization), Zurab Pololikashvili. Para delegasi dari beberapa negara tersebut disambut tarian tradisional hingga masyarakat membawa gebogan.

Di sela-sela kunjungan, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan WTD selama ini dilaksanakan di hotel-hotel megah dan mewah. Namun kali ini disepakati bahwa WTD di Desa Tradisional Penglipuran. "Bapak Sekjen sepakat membawa WTD ke Desa Penglipuran," ungkapnya.

Sementara itu Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili mengungkapkan rasa kagumnya setelah mengunjungi desa wisata Penglipuran. Pihaknya mengaku sangat terkesan karena merasa seperti keluarga saat berada di Penglipuran. "Saya yakin rekan-rekan saya dan teman-teman saya ada di sini juga mereka sangat terkesan," sebutnya. *esa

Komentar