nusabali

Patung Tari Surfing 3,5 Meter Ikon Baru Pantai Legian

  • www.nusabali.com-patung-tari-surfing-35-meter-ikon-baru-pantai-legian

MANGUPURA, NusaBali
Seiring berjalannya penataan Pantai Seminyak, Legian dan Kuta (Samigita), sejumlah ikon dan ornamen terus dibenahi di sepanjang kawasan itu.

Salah satu yang sudah memiliki ikon baru adalah Pantai Legian. Ikon patung Tari Masola Bawa atau biasa disebut patung Tari Surfing sudah berdiri tegap di gapura akses masuk pantai. Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS) - Bianglala KSO, I Nyoman Agus Sandika, mengatakan patung tersebut merupakan realisasi dari usulan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten Badung. Proses pemasangan patung yang memiliki tinggi 3,5 meter itu dilakukan pada Selasa (27/9) lalu. “Patung di pasang di gapura akses masuk pantai. Di sekitar patung, pada sisi kiri dan kanan padestal akan dihiasi kolam air terjun serta ada tulisan Pantai Legian,” jelas Sandika, Rabu (28/9).

Menurutnya, patung Tari Surfing bukan satu-satunya patung yang dibangun serangkaian pekerjaan penataan Pantai Samigita. Patung monumental semacam itu juga akan dibangun pada area Pantai Kuta, dekat Pura Cedok Waru dan depan Pura Segara, serta di kawasan Pantai Seminyak. Dari titik yang akan ditambah patung, baru Pantai Legian yang selesai. Hal ini dikarenakan dimensi Mesolah Bawa juga terbilang kecil. “Patung monumental di Kuta dan Seminyak, itu ukurannya besar-besar, bahkan sampai 18 meter. Jadi pembuatannya nanti harus langsung di lokasi. Berbeda dengan yang di Pantai Legian yang cukup kecil,” kata Sandika.

Patung yang akan ditempatkan pada area pantai sekitar Pura Cedok Waru (Pantai Kuta), kini sedang dalam proses pengerjaan struktur padestal. Sementara untuk yang di depan Pura Segara Desa Adat Kuta dan wilayah pesisir Pantai Seminyak, masih menunggu pembuatan bangunan tsunami shelter. Lantaran patung akan ditempatkan pada bagian atas bangunan tersebut. Sandika menargetkan pengerjaan padestal di Seminyak selesai pertengahan Oktober.

Seperti yang diketahui, Patung Masola Bawa atau biasa disebut Patung Tari Surfing ini lahir dari usulan masyarakat. Patung tersebut sesungguhnya diambil dari tari maskot yang dimiliki oleh Desa Adat Legian yakni Tari Masolah Bawa atau Tari Surfing. Tari Masolah Bawa diciptakan pada tahun 2016 silam oleh dua seniman tari bernama Ida Bagus Yudistira SSn dan I Made Nova Antara SSn. Sementara iringannya, diciptakan oleh I Wayan Gede Arnawa SSn. Penciptaannya sendiri terinspirasi dari tingkah polah para muda-mudi dalam menyikapi masuknya budaya asing, lantaran Legian adalah wilayah tujuan wisata internasional, yang terkenal oleh indahnya bentangan pantai berpasir putih dan ombaknya. Masolah artinya berperilaku, dan Bawa artinya baik. Jadi Masolah Bawa diartikan sebagai perilaku yang baik, yakni ketika Desa Adat Legian digempur oleh pengaruh budaya asing, para pemuda dan pemudi tetap berusaha mempertahankan identitas budaya lokal yang adi luhung. *dar

Komentar