nusabali

Desa Ekasari Dicanangkan Jadi Desa Mandiri Kakao

  • www.nusabali.com-desa-ekasari-dicanangkan-jadi-desa-mandiri-kakao

Pemkab Jembrana mempersiapkan penanaman bibit kakao di lahan sekitar 200 hektare di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya. Sehingga setiap kepala keluarga memiliki kebun kakao.

NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mencanangkan Desa Ekasari, Kecamatan Melaya, sebagai desa mandiri kakao. Guna mewujudkan hal tersebut, disiapkan bantuan bibit kakao untuk sekitar 200 hektare lahan kebun se-Desa Ekasari.

Penegasan itu disampaikan Bupati Tamba saat menerima kunjungan investor dari Taiwan terkait investasi di bidang kakao dan pengolahan sampah, di Agrowisata Kakao Organik Kelompok Tani Ternak (KTT) Merta Abadi Desa Ekasari, Selasa (27/9). Menurut Bupati Tamba, Desa Ekasari sangat cocok dikategorikan desa mandiri dengan potensi unggulannya berupa komoditas kakao.

Selain produktivitas serta kualitas kakao yang bagus, kata Bupati Tamba, Ekasari memiliki tekstur tanah yang baik serta curah hujan cukup yang mendukung tanaman kakao tumbuh dengan baik dan menghasilkan biji berkualitas. Di samping itu, dari sisi kelembagaan subak dan perangkat desa sangat mendukung pertanian. Termasuk pemasaran kakao berkembang dengan baik.

“Kakao yang dihasilkan di Desa Ekasari selama ini sudah dikenal oleh buyer nasional maupun internasional. Kakaonya memiliki aroma yang khas, yang ditanam dengan sistem tumpang sari. Potensi ini yang harus dijaga dan dikembangkan baik sebagai potensi unggulan desa mandiri kakao di Ekasari ini,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba menambahkan, pihaknya sangat mendukung pengembangan industri kakao di Jembrana. Dirinya mengaku senantiasa memperkenalkan kakao Jembrana sehingga semakin dikenal luas.

“Saya tiada henti membawa kakao Jembrana menjadi produk unggulan kabupaten, yang tentu akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Hari ini saya sudah pertimbangkan untuk persiapan deklarasi menjadikan Desa Ekasari sebagai Desa Kakao,” tandas Bupati Tamba.

Menurut Bupati Tamba, Pemkab Jembrana juga sudah mempersiapkan bantuan bibit kakao untuk sekitar 200 hektare lahan milik petani di Desa Ekasari, yang rencana akan turun bulan ini. “Kita juga tengah mempersiapkan penanaman bibit kakao di lahan sekitar 200 hektare di Ekasari. Sehingga setiap kepala keluarga memiliki kebun kakao,” kata Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.

Sedangkan investor yang juga Sekretaris Ekonomi Pemerintah Taiwan Prof Tang, mengatakan kehadirannya ke Jembrana ingin membantu pemkab, khususnya petani kakao Jembrana untuk dapat meningkatkan produktivitas hasil. Sekaligus mampu membuat pemrosesan kakao menjadi produk cokelat yang berkualitas. “Harapannya nilai ekspornya meningkat. Dan ke depannya Jembrana tidak lagi mengekspor biji kakao, tapi sudah produk olahan jadi,” ungkap Tang.

Di samping kakao, Tang mengaku juga tertarik untuk membantu Jembrana dalam hal pengolahan sampah dengan meninjau langsung pengolahan sampah di TPA Peh.  Nantinya, kata Tang, direncanakan dibangun 3 komponen mesin. Yaitu pembangkit listrik kecil tenaga sampah untuk sampah yang sudah tertumpuk lama, pemrosesan sampah organik menjadi pupuk organik, dan mesin pemrosesan sampah plastik menjadi bahan bakar atau solar diesel. *ode

Komentar