nusabali

Desa Baluk Terima Bantuan Mesin Chopper

  • www.nusabali.com-desa-baluk-terima-bantuan-mesin-chopper

NEGARA, NusaBali
Tim Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemendikbudristek bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana (Unud) menggelar penyuluhan pemanfaatan biogas pada Kelompok Tani Ternak (KTT) Sato Amerta Utama, Banjar Rening, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (25/9).

Di samping penyuluhan, juga diserahkan bantuan mesin chopper atau mesin perajang rumput berbahan bakar biogas.
Kegiatan pengabdian ini dikoordinir Dr I Putu Ari Astawa bersama anggota, Dr I Ketut Adi Atmika  ST, MT, I Gusti Agung Suriadi ST MT, bersama sejumlah mahasiswa Fakultas Teknik Unud. Sementara sebagai narasumber ialah Prof Dr Tjokorda Gde Tirta Nindia yang Ketua Tim Biogas Unud. Turut hadir pada kesempatan itu, para anggota KTT Sato Amerta Utama, beserta Perbekel Baluk, Dewa Ketut Arta.

Anggota Tim Pengabdi, Ketut Adi Atmika mengatakan, ada dua unit mesin chopper yang diserahkan kepada Pemerintah Desa Baluk itu, merupakan hasil karya Fakultas Teknik Unud. Dua mesin chopper itu, masing-masing menggunakan bahan bakar bensin dan bahan bakar biogas. Fungsi kedua mesin chopper itu, sama-sama bisa digunakan merajang rumput untuk dijadikan kompos maupun pakan ternak.

Namun mesin yang berbahan bakar bensin, kata Adi Atmika, diutamakan sebagai alat perajang ranting, rumput, termasuk kotoran ternak untuk dijadikan kompos. Sementara mesin yang berbahan biogas, diutamakan sebagai alat perajang rumput untuk pengolahan pakan ternak. "Karena ada dua mesin, kita harap bisa difungsikan beda-beda. Yang satu untuk pengolahan kompos dan satunya lagi untuk pengolahan pakan ternak," ujar Adi Atmika.

Menurut Adi Atmika, bantuan salah satu mesin chopper berbahan biogas itu, digelontorkan ke Desa Baluk bertalian dengan keberadaan KTT Sato Amerta Utama yang aktif memproduksi biogas. Sebelumya KTT ini, juga sempat dibantu mesin digester portable (mesin pengolah biogas yang bisa dipindah) serta bag atau kantong penyimpan biogas.

Termasuk pada 2021, tim pengabdi juga menggelontorkan bantuan mesin genset serta mesin sangrai berbahan bakar biogas ke Desa Baluk. Dengan adanya  bantuan sejumlah peralatan itu pun diharapakan bisa bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Terlebih di tengah situasi melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Bantuan itu kita berikan kepada Desa Baluk. Jadi kalau ada masyarakat yang membutuhkan, bisa memanfaatkan peralatan itu," ucap Adi Amtika yang juga dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unud. *ode

Komentar