nusabali

Rai Wiranata Dipalebon 4 Oktober

Para Politisi Merasa Kehilangan Sosok Panutan

  • www.nusabali.com-rai-wiranata-dipalebon-4-oktober

DENPASAR,NusaBali
Almarhum Anak Agung Ngurah Rai Wiranata, 68 yang meninggal dunia, di kediamannya, Jero cerancam Kesiman, Kamis (22/9) kemarin, akan dipalebon di Setra Gandamayu, Kesiman, pada Anggara Pon Kelawu, 4 Oktober mendatang.

Anak sulung almarhum Rai Wiranata, yakni Anak Agung Ngurah Putra Cahaya Wiranata menyebutkan, dari paruman (musyawarah) keluarga ada perubahan jadwal hari palebon. “Atu (almarhum Rai Wiranata) akan dipalebon 4 Oktober 2022. Ada perubahan jadwal dari 28 September ke 4 Oktober,” ujar Cahaya Wiranata melalui pesan WA (WhatsApp) kepada NusaBali, Jumat (23/9).

Meninggalnya Rai Wiranata, politisi senior yang masih menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali membuat para politisi di Bali merasa kehilangan. Tidak hanya di kalangan Partai Golkar, di partai lain dan beberapa organisasi juga merasa kehilangan tokoh panutan. Rai Wiranata selain masih aktif sebagai Dewan Penaset di Golkar Bali, juga masih tercatat sebagai Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bali.

“Almarhum adalah senior kami di Karang Taruna. Beliau (Rai Wiranata,red) sering memberikan ide dan pemikiran cemerlang untuk kebesaran Karang Taruna. Sosok panutan, orang tua kami. Saya pribadi banyak belajar dari almarhum. Kami sangat kehilangan,” ujar Ketua Umum Pengda Karang Taruna Provinsi Bali Putu Supadma Rudana, Jumat kemarin.

Supadma Rudana menyebutkan dirinya dengan Rai Wiranata sama-sama politisi, namun berbeda partai. Namun di Karang Taruna Bali, mereka sering berdiskusi. “Ajik Kwik (panggilan Rai Wiranata,red) politisi senior Golkar yang malang melintang di dunia politik. Kita sering diskusi soal peta politik Bali,” ujar Anggota Fraksi Demokrat DPR RI dapil Bali yang kemarin langsung mengirimkan bunga ucapan bela sungkawa ke rumah duka, di Jero Cerancam Kesiman.

Sementara, tokoh senior Golkar Bali yang juga Ketua Yayasan Yasa Putra Sedana, Kecamatan Payangan, Gianyar, Dewa Ngakan Rai Budiasa secara terpisah mengatakan, sosok Rai Wiranata sahabat kental yang punya pengalaman politik luas. “Orangnya kader Golkar militan. Kita sangat kehilangan sosok beliau. Ngurah Kwik ini lawan debat saya kalau urusan organisasi. Kita sering saling kritik, adu gagasan di satu meja saat sama-sama sebagai pengurus Golkar Bali,” ujar mantan Ketua Organisasi Kaderisasi DPD I Golkar Bali dua periode ini, mengaku terakhir ngumpul bareng dengan Rai Wiranata awal Juli 2002 lalu. *nat

Komentar