nusabali

Sakral, Serah Terima Jabatan Digelar Tepat Tengah Malam

Pesaluk De Kubayan Wayan Kembali Digelar di Desa Adat Bungaya, Bebandem, Karangasem

  • www.nusabali.com-sakral-serah-terima-jabatan-digelar-tepat-tengah-malam

Setelah serah terima jabatan, De Kubayan Nyoman berganti nama jadi De Kubayan Wayan dan mengenakan kain merah, De Kubayan Wayan sebelumnya ganti nama menjadi De Salah Bau.

AMLAPURA, NusaBali

Upacara pesaluk atau ngadegang (pergantian jabatan) De Kubayan Wayan,63, yang merupakan pemimpin tertinggi di Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem kembali digelar. Sebab jabatan De Kubayan Wayan telah memasuki masa satu tahun. Sedangkan calonnya adalah De Kubayan Nyoman yang asal Banjar Desa, Desa Adat Bungaya, Bebandem.

"Kami telah melakukan serangkaian persiapan untuk upacara pesaluk, yang puncaknya pada Anggara Umanis Wayang, Selasa (27/9) nanti," ujar De Kubayan Wayan di kediamannya Banjar Desa, Desa Adat Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (23/9). Rangkaian persiapan upacara pesaluk sebenarnya sudah diawali pada Purnama Katiga, Saniscara Wage Prangbakat, Sabtu (10/9) lalu dengan digelarnya piodalan di Pura Beji Saga.

Disusul upacara Yosan Emping di Pura Ulun Toya Swi pada Anggara Paing Bala, Selasa (13/9), berlanjut gelar upacara trag desa ke Banjar Murwa (Banjar Desa) dua krama yang diutus yang kena trag desa dihadirkan di upacara ngempel di Pura Ulun Toya Swi pada Wraspati Wage Bala, Kamis (15/9). Disebutkan, sesuai dresta, awig dan tradisi di Desa Adat Bungaya, masa jabatan De Kubayan Wayan, selama satu tahun. Pengganti De Kubayan Wayan adalah De Kubayan Nyoman atau setingkat lebih rendah dari jabatan De Kubayan Wayan.

Selanjutnya jabatan De Kubayan Nyoman yang ditinggalkan diisi De Baan Wayan. Sesuai tingkatan, jabatan tertinggi adalah De Kubayan Wayan. Proses jadi De Kubayan Wayan cukup panjang, diawali jadi pangayah sinoman desa (pemuda desa). Selanjutnya naik jadi Nunda, tegak saat, tegak adasa (pemuda senior), We Baan Nyoman, We Baan Wayan, De Kubayan Nyoman dan puncaknya baru De Kubayan Wayan. Mulai dari jadi Sinoman Desa hingga De Kubayan Wayan, tidak boleh menggunakan baju.

Sebelum serah terima jabatan De Kubayan Wayan pukul 00.00 Wita pada Anggara Umanis Wayang, Selasa (27/9) nanti. Persiapan dilakukan dengan membuat sesajen untuk neduh di Pura Sega dan Pura Bale Agung pada Saniscara Pon Ugu, Sabtu (24/9), sedangkan kemasan banten secara khusus untuk upacara pesaluk dibuat pada Redite Wage Wayang, Minggu (25/9).

Saat puncak upacara pesaluk pada Anggara Umanis Wayang, Selasa (27/9), diawali pada pukul 06.00 Wita, yakni De Kubayan Wayan mandi di Beji Saga.  Berlanjut, menuju pertigaan jalan di Geria Timbul ngaturang sasajen, disusul pukul 12.00 Wita ke Beji Saga kembali melis dan ngaturang sasajen dihadiri panglingsir desa, De Kubayan Wayan, De Kubayan Nyoman dan De Baan Wayan, De Baan Nyoman melakukan upacara pembersihan yang diantarkan Jro Mangku Puseh, Jro Mangku Bukit dan Jro Mangku Jawa. Prosesi berikutnya di Pura Merajan milik De Kubayan Nyoman ngaturang banten pesaluk.

Sedangkan De Kubayan Wayan dan panglingsir desa menunggu di Pura Bale Agung, bersiap serah terima jabatan. "Saya melakukan serah terima jabatan tepat pukul 00.00 Wita, maka sejak itu De Kubayan Nyoman berganti nama menjadi De Kubayan Wayan dan berganti mengenakan kain, dari hijau menjadi merah. Lalu saya berganti nama menjadi De Salah Bau, tetap kenakan kain merah," katanya. De Kubayan Wayan, menerima 9 kewenangan, yakni kahyangan, pura, beji (pancuran), margi agung (jalan besar), pasar, setra (kuburan), palasan, sampatan, dan bulungan. *k16

Komentar