nusabali

Bentuk Pelecehan Terhadap Budaya Bali

  • www.nusabali.com-bentuk-pelecehan-terhadap-budaya-bali

DENPASAR, NusaBali
Polda Bali berhasil menangkap dua pelaku yang melakukan adegan mesum menggunakan pakaian adat Bali di dalam sebuah mobil yang sedang melaju.

Video mereka viral pekan lalu dan terungkap pelaku pria merupakan warga Denpasar dan pelaku perempuan warga Depok, Jawa Barat.  Ketua Pengurus Harian PHDI Bali, I Nyoman Kenak, mengatakan setelah penangkapan kedua pelaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwenang. Dia bersyukur kedua pelaku akhirnya bisa diringkus. Kenak menyayangkan kedua pelaku melakukan adegan tidak pantas menggunakan pakaian adat Bali yang biasa digunakan bersembahyang di pura. Pakaian adat Bali, sebutnya, merupakan satu budaya yang memiliki nilai tinggi bagi umat Hindu yang ada di Bali.

Dia setuju apa yang dilakukan kedua pelaku merupakan bentuk pelecehan terhadap budaya Bali. "Itu merupakan salah satu bentuk pelecehan. Di mana orang tersebut yang notabene bukan orang Bali menggunakan pakaian adat ke pura," ujarnya, kepada NusaBali, Kamis (22/9). Kenak berharap kasus ini tidak pernah terjadi lagi dan bisa menjadi pelajaran untuk semua pihak. Senada, tokoh budaya asal Desa Kesiman, Denpasar, I Gede Anom Ranuara, menyebut apa yang dilakukan kedua pelaku sudah pasti menyimpang dari budaya Bali. Dikarenakan, selain menggunakan pakaian adat Bali yang biasa digunakan umat Hindu di Bali untuk melakukan ritual keagamaan, kedua pelaku juga melakukan perbuatan mesum setelah disebut melakukan prosesi malukat atau penyucian diri.

Budayawan yang akrab disapa Guru Anom ini mengajak semua pihak berpikir jernih menyikapi kasus ini. Menurutnya karakter budaya Bali dipertaruhkan dalam kasus ini.

"Ini bukan budaya kita, ada usaha menginput budaya luar yang berbau mesum untuk dipublikasikan. Ada suatu indikasi untuk membuat image pakaian adat Bali menjadi tercoreng," tuturnya. Dia meminta masyarakat utamanya generasi muda Bali, jika ingin melestarikan budaya Bali, harus menyikapi kejadian ini dengan kritis. "Kita harus secara dewasa menyikapi jangan serta merta kita meniru dan mengikuti, kita harus mencari tahu (video) ini tujuannya untuk apa," pungkas Guru Anom. *cr78

Komentar